Mohon tunggu...
Rzkrachmaa
Rzkrachmaa Mohon Tunggu... Freelancer - Hello, selamat datang di halaman kompasianaku, selamat membaca~

Temukan saya di instagram : @rzkrachmaa

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Bunda, Pola Asuh Berpengaruh terhadap Perkembangan Kepribadian Anak lho

20 September 2018   20:26 Diperbarui: 20 September 2018   20:40 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Kepribadian anak dapat terbentuk dari berbagai faktor, faktor yang mempengaruhinya salah satunya adalah lingkungan keluarga. Nah disini, keluarga mempunyai dua arti. Dalam arti luas dan dalam arti sempit. Pertama dalam arti luas, yaitu orang-orang yang memiliki hubungan darah, atau hubungan keturunan dan dapat dihubungkan dengan marga. 

Sedangkan dalam arti sempit, keluarga itu terdiri dari ayah, ibu dan anak. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah sebuah komponen sosial terkecil yang terdapat di masyarakat yang bersifat universal atau umum yang saling memiliki hubungan darah.  Keluarga memiliki peranan yang sangat penting dalam proses pembentukan karakter anak. 

Dan salah satu yang paling penting ialah pola asuh orang tua kepada anak. Jika anak tumbuh dengan kepribadian baik, bisa di katakan bahwa orang tuanya mengasuh dengan tepat. Tidak jarang pula kita temukan beragam cara pola asuh yang di lakukan oleh orangtua.

Lalu, apasih pola asuh itu? Pola asuh adalah sebuah interaksi orang tua dengan anak yang meliputi mendidik, merawat, memberi pengetahuan tentang norma-norma dan aturan yang berlaku di masyarakat. Orang tua memiliki cara dan pola asuh tersendiri yang berbeda-beda dengan orang tua  lainnya. Dalam mengasuh anak, setiap orang tua pasti memiliki gaya yang berbeda dari keluarga lainnya dimana pola perilaku ini dapat dirasakan oleh anak. 

Dalam pengasuhan ini, hal yang dilakukan oleh orangtua yaitu memberikan peraturan, perhatian, hukuman jika anak melanggar, memberi hadiah jika anak berhasil serta memberikan respon terhadap apa yang di inginkan oleh anak. Perilaku yang selalu dilihat dan dinilai oleh anak ini secara tidak sadar akan ditiru oleh anak dan akan menjadi suatu kebiasaan bagi anak. 

Keluarga merupakan kelompok sosial yang utama dan pertama bagi anak dimana anak banyak menghabiskan waktu bersama dengan keluarga daripada dengan orang lain di luar rumah. 

Dan keluarga sangat berpengaruh terhadap perkembangan kepribadian anak. Contoh dampak dari pola asuh terhadap perkembangan kepribadian anak adalah misalkan anak hidup didalam ketakutan, ia akan belajar menjadi penakut. Jika anak hidup dalam toleransi, maka anak akan belajar bersabar dan saling menghargai sesama. 

Jenis-jenis pola asuh menurut Baumrind ada 4, di antaranya :
1. Pola asuh otoriter
Jenis pola asuh ini, semua keputusan, cara berpikir, cara mengambil keputusan di atur oleh orangtua. Keinginan orangtua harus selalu di turuti oleh anak, dan cenderung memaksa. Jika keinginan orang tua tidak di patuhi oleh anak, orangtua tidak segan untuk memberi ancaman dan menghukum. Dampak dari pola asuh ini sendiri menjadikan anak manjadi mudah tersentuh, penakut dan sulit untuk berinteraksi sosial.
2. Pola asuh penelantar
Orang tua dengan gaya asuh seperti ini, cenderung acuh terhadap anaknya sendiri. Orang tua tipe ini seperti tidak peduli terhadap apa yang dilakukan oleh sang anak. Dampaknya, anak akan menganggap orang tua memiliki sesuatu yang lebih penting dibanding dengan dirinya serta anak akan merasa tidak dipedulikan. Hal tersebut membuat anak tidak bisa mandiri dan tidak mempunyai rasa tanggung jawab.
3. Pola asuh otoritatif
Pola asuh ini mengajarkan anak untuk bertindak sesuai apa yang ia inginkan tetapi masih dibawah pengawasan orang tuanya. Anak juga di persilahkan untuk mengemukakan pendapatnya. Dan orang tua menanamkan nilai-nilai tetapi dengan cara yang hangat. Dengan pola asuh semacam ini, anak akan tumbuh dengan kepribadian yang hangat dan menjadi pribadi yang bersahabat. Selain itu membuat anak menjadi pribadi yang percaya diri.
4. Pola asuh permisif
Di pola asuh ini, orangtua cenderung memberikan kebebasan yang besar tetapi tidak diimbangi dengan pengawasan yang tepat. Orang tua masih terlibat dengan kehidupan anaknya tetapi cenderung tidak menegur jika anaknya membuat suatu kesalahan. Dampak dari pola asuh seperti ini menjadikan anak kurang bisa menghargai orang lain dan mau menang sendiri serta membuat anak menjadi tidak percaya diri. Juga cenderung memiliki rasa ingin tahu yang tinggi tetapi juga menjadi pribadi yang suka menuntut agar keinginannya selalu dipenuhi. 

Untuk membentuk kepribadian anak yang baik, sebaiknya orang tua juga mengasuh anaknya dengan cara yang tepat. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun