Sungai, sejatinya merupakan sumber air yang bisa dikonsumsi manusia. Namun, bagaimana jadinya jika sungai mulai tercemar dengan berbagai macam sampah rumah tangga? Lantas kita harus menyalahkan siapa jika ekosistem sungai mulai rusak? Pemerintah! Ataukah diri sendiri?
Nah, melalui Gerakan Bersih Sungai pemerintah daerah Kota/Kabupaten Mojokerto menggagas kegiatan 'resik-resik kali' guna mengembalikan habitat ekosistem sungai. Karena, selama ini masih banyak oknum manusia yang sering kali membuang sampah-sampah di sungai terutama sampah popok.
Hal ini pun membuat Gubenur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, harus turun langsung ke lapangan untuk mengampanyekan kepada masyarakat agar tidak lagi membuang sampah jenis apapun ke sungai. "PR Jawa Timur saat ini, salah satunya adalah bagaimana menanggulangi sampah popok di sungai," katanya, Minggu (3/11).
Ditemani dengan Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, Wakil Wali Kota Mojokerto Achmad Rizal Zakariah, Wakil Bupati Mojokerto Pungkasiadi dan Forkopimda, Khofifah juga menanam pohon bersama dan menebar benih ikan. Dengan harapan, apa yang dilakukan dapat bermanfaat untuk pertumbuhan ekosistem baik di darat maupun air.
"Semoga, apa yang kita tanam bisa bermanfaat. Dan apa yang kita tebar di sungai semoga bisa mengembalikan kehidupan ekosistem air. Dan saya mengajak kepada seluruh masyarakat, ayo mulai saat ini jangan lagi buang sampah di sungai. Baik sampai makanan atau pun popok. Pilah mana yang bisa dibuang dan mana yang bisa dikreasikan sebagai daur ulang," pesan Khofifah.