Mohon tunggu...
Ryo Kusumo
Ryo Kusumo Mohon Tunggu... Penulis - Profil Saya

Menulis dan Membaca http://ryokusumo.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Politik Menyebar Ketakutan, Politik ala Tiran

7 Desember 2018   21:30 Diperbarui: 9 Desember 2018   02:15 2430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Benitto Mussolini, Tiran asli Italia. Sumber foto: www.idntimes.com

Saya menarik nafas. Saya dan beliau masing-masing memesan ayam penyet dan bakso dengan tambahan kopi susu, hari sudah larut ketika kereta berhenti di Purwokerto.

Kami melanjutkan obrolan dengan santai. "Bush" Ujarnya. Bush menyebar ketakutan tentang Islam, Saddam Husein dan Irak. Dan Trumph melanjutkan dengan isu ketakutan akan "musnahnya Amerika".

Trumph sangat yakin bahwa Amerika akan turun drastis apabila dirinya tidak menjadi Presiden. Amerika telah dikuasai para imigran yang mengancam "The American". Sehingga Trumph mengkampanyekan "Make America Great Again". Padahal Amerika gak kenapa-napa.

Hasilnya? General Motors hengkang dari Amerika, dan memindahkan pabriknya di China. Marry Barra, sang CEO gak tahan dengan perang tarif baja ala Trumph. Trumph bukannya melunak, malah meradang. Sifat khas para Tiran.

Trumph adalah Tiran gaya baru, Tiran internasional. Trumph terobsesi dengan kekuatan negaranya hingga menantang dunia dalam perang dagang. Sayang Trumph membentur Tembok Besar bernama China.

China yang sedang sibuk membangun jalan raya tenaga surya seperti cuek bebek, bahkan meladeni. China yakin, jika Trumph terus begini, Apple pun akan hengkang. Kebutuhan besi baja dan fiber optik telah dikuasai China. Amerika mau ngapain?

General Motors yang jadi kebanggan Amerika justru hengkang, padahal Obama yang dulu menyelamatkan General Motors ketika bisnis Chevrolet mereka nyaris hancur dampak krisis 2008. Antara Trumph dan Obama, siapa yang justru paling nasionalis?

Bush dan Trumph adalah Tiran masa kini. Lantas mengapa mereka bisa menang? Simple, pemilih Trumph mayoritas adalah kaum old style, lebih tertutup, tradisional, nasionalis tinggi, borjuis, kapitalis sejati dan menjunjung tinggi Amerika. Bukan kalangan sosmed kekinian yang lebih peduli pada dunia.

Namun, Trumph tidak bisa seleluasa Stalin, Mussolini atau Hitler di masa lalu. Trumph dan calon Tiran lainnya di kontrol oleh ruang publik, dimana berisi kaum melek teknologi, mudah mengkritik bahkan menghina.

Contohnya Rohingya. Ketika kasus Rohingya mencuat, netizen ramai-ramai mendukung. Ketika Trumph mencuit, ribuan netizen mencela. Tapi kembali lagi, netizen hanya bisa bercuit, toh Politik dipegang oleh yang berkuasa. Netizen hanya bisa mengontrol lewat cuitan.

Fearmongering hampir selalu berhasil di dunia manapun. Brazil, Rwanda, Amerika hingga Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun