[caption id="attachment_227297" align="aligncenter" width="350" caption="Sumber: Kyodo News"][/caption] Terowongan Sasago di Jepang mendadak terkenal sejak kemarin, 2 Desember 2012. Lokasi tepatnya di kota Otsuki, perfektur Yamanashi. Terkenal bukan karena kebaikan melainkan karena adanya kecelakaan yang fatal terjadi. Terowongan Sasago runtuh dan merenggut korban jiwa yang tak sedikit. Asap mengepul menandakan kondisi gawat darurat terjadi di dalam terowongan Sasago ini. Terowongan Sasago, terowongan sepanjang 4, 784 kilometer berada sekitar 80 kilometer arah barat kota Tokyo. Terowongan Sasago ini menghubungkan kota Tokyo dengan kota Nagoya. Tragedi tragis runtuhnya terowongan Sasago terjadi pukul 8 pagi ( pukul 6 pagi waktu Indonesia). Penyebabnya pun tak jelas, mendadak atap dari terowongan ambruk dan menimpa mobil-mobil yang sedang melakukan perjalanan menggunakan terowongan Sasago. Tragis ! Upaya penyelamatan segera dilakukan untuk meminimalkan penderitaan para korban. Kesibukan di hari minggu yang ceria terpecahkan dengan suara mobil polisi, mobil pemadam kebakaran, ambulance, traktor, bahkan helikopter dokter. Tak terhitung suara mobil yang berlalu lalang.Tragedi ini pun mengundang banyak " nyamuk " pers. Terlihat puluhan wartawan dalam dan luarnegeri bertahan di atas bukit demi menyaksikan tragedi ini. Penutupan jalan segera di lakukan untuk mempercepat upaya bantuan. Cuaca musim dingin saat itu cukup dingin, apalagi Yamanashi merupakan daerah pegunungan. 7 Â jam setelah terjadi tragedi terowongan Sasago, dilakukan konferensi pers. Pimpinan Central Nippon Expressway ( Chuo Expressway), Takekazu Kaneko, operator tol, secara resmi melakukan permohonan maaf dan menjelaskan kejadian tersebut kepada pihak mass media Jepang dan luarnegeri. Penyebab ambruknya terowongan Sasago itulah yang belum mampu dijelaskan secara baik. Terkesan mengambang, tak ada kejelasan yang pasti. Korban jiwa memang berjatuhan. Hingga pagi hari, 3 Desember 2012, total korban jiwa mencapai 9 rang. 2 orang luka. Menyedihkan ! Ada satu kendaraan berisi 5 orang penumpang yang di temukan meninggal dunia dalam kondisi terbakar. Saya mengikuti berita ini cukup terhenyak. Â Ada beberapa kejanggalan yang terjadi. Katakanlah terowongan Sasago sudah cukup berumur. Dioperasikan tahun 1977, artinya sudah lebih dari 30 tahun. Bisa dipahami bahwa faktor umur terowongan Sasago cukup berperan. Tetapi bukankah juga sudah dilakukan rutin pemeriksaan layak pakai terowongan Sasago. Setiap 5 tahun sekali pasti dilakukan pemeriksaan reguler, ini pasti juga sudah dilakukan bukan ? Catatan menunjukkan pemeriksaan reguler terakhir dilakukan pada bulan September 2012. Artinya 2-3 bulan sebelumnya tragedi terjadi. Pemeriksaan pun lancar, artinya tak ada masalah pada struktur terowongan Sasago. Bukankah berulangkali sudah ada peringatan dari pihak ilmuwan, masyarakat untuk merenovasi infrastruktur yang sudah berumur? Kenapa harus menunggu jatuh korban jiwa ? Pihak pemerintah dan pihak Chuo Expressway adalah pihak yang paling bertanggungjawab dalam kasus terowongan Sasago ini. Sangat mengecewakan sekali !