Ryan Axel Pattiasina
NIM 2010611069
S1 Hukum, Fakultas Hukum, UPN Veteran Jakarta
ryanaxel2307@gmail.com
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kualitas pemahaman mahasiswa pada proses perkuliahan daring atau secara daring yang telah dilakukan selama terjadinya masa pandemi COVID-19. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan kuesioner. Pada pelaksanaannya penulis menggunakan data dari hasil pengisian yang ditujukan kepada koresponden. Penelitian ini berhasil menyimpulkan bahwa mayoritas mahasiswa lebih memahami sistem pembelajaran tatap muka dibandingkan metode sistem pembelajaran jarak jauh atau secara daring.
Kata kunci : Pembelajaran Jarak Jauh, Â Daring, COVID-19, Mahasiswa
Pandemi COVID-19 menghebohkan dunia sejak akhir tahun 2019 lalu hingga sekarang. Virus baru dan penyakit yang disebabkannya ini tidak dikenal sebelum mulainya wabah di Wuhan, Tiongkok, bulan Desember 2019. COVID-19 ini sekarang menjadi sebuah pandemi yang terjadi di banyak negara di seluruh dunia. COVID-19 sendiri merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus korona yang baru ditemukan.Â
Kebanyakan orang yang terinfeksi oleh COVID-19 ini mengalami gangguan pernapasan tingkat ringan sampai sedang dan akan sembuh tanpa memerlukan perawatan khusus. Per tanggal 22 Oktober 2020, kasus COVID-19 ini telah menginfeksi 41.088.902 orang di seluruh dunia, termasuk 1.131.863 orang diantaranya dilaporkan meninggal dunia.
Akibatnya, seluruh dunia terkena dampak dan terjadi perubahan besar di banyak negara. Seperti ditutupnya berbagai lembaga pendidikan, pengurangan karyawan di berbagai perusahaan, terjadinya resesi dan lain-lain. Pemerintah pun mengeluarkan banyak kebijakan baru, seperti wajibnya memakai masker, mencuci tangan dengan benar, menjaga jarak, tidak berkerumun, dan sering menghimbau masyarakat untuk tetap berapa di rumah saja.Â
Karena penyebaran virus ini sangat mudah, yaitu melalui tetesan air liur atau cairang dari hidung yang dikeluarkan oleh orang terinfeksi. Maka dari itu penerapan protokol kesehatan sangat penting dilakukan disaat seperti ini. Kita pun harus beradaptasi dengan dunia normal baru.
Untuk mencegah penyebaran COVID-19, WHO memberikan himbauan untuk menghentikan acara-acara yang dapat menyebabkan massa berkerumun. Maka dari itu, pembelajaran tatap muka yang mengumpulkan banyak mahasiswa di dalam kelas ditinjau ulang pelaksanaannya.Â