Saya, Kompasiana, hingga Plagiat Karya Sendiri

Bergabung dengan Kompasiana karena ada keterkaitan dengan tugas sehari - hari. 

Saya sehari - harinya bertugas di bagian Humas dan Protokol Setda Bangka. Diantara tugas yang merupakan rutinitas sehari - hari adalah melakukan liputan dan membuat press release yang kami kirim ke sejumlah media massa baik media cetak, elektronik maupun media daring. Ada belasan media massa yang kami kirim press release.

Seiring perjalanan waktu, saya bertugas di Humas sudah 5 tahun, sedangkan saya bergabung di kompasiana kurang 3 bulan lagi 5 tahun. Jadi antara memulai tugas saya di Humas dan Kompasiana tidak begitu jauh jarak waktu. Kebetulan saya sudah memiliki akun di Kompasiana setelah 1 tahun bertugas di Humas,  mengapa tidak dikirimkan press release ke Kompasiana juga.

Ketika saya memutuskan untuk mengirimkan press release mempostingnya di Kompasiana, juga diikuti teman yang lain satu kantor  yang memiliki tugas yang sama untuk juga membuat akun. Teman saya Eddo Ricardo, juga memposting press release ke Kompasiana.

Tidak ada tujuan lain maksud dan tujuan kami membagi press release kami hanya untuk menyebar luaskan informasi tentang aktifitas Pemkab Bangka. Kalaupun bisa mempromosikan daerah ini, itulah yang diharapkan. Namun tidak ada respont Kepala Daerah waktu itu. Ia tidak tahu apa yang telah kami lakukan dalam mengelola pemberitaan di Humas.

Di akhir jabatannya, Bupati waktu itu hanya mengeluhkan bahwa programnya tidak banyak diketahui masyarakat. Ia baru menyadari biaya promosi dan sosialisasinya sangat kecil. Kalau kami melaksanakan tugas semaksimal yang kami lakukan, sesuai dengan program yang sudah direncanakan. Ditambah dengan menyebar luas informasi melalui Kompasiana.

Tapi masih ada yang membuat saya bersemangat menulis di Kompasiana khususnya tentang Bangka adalah sejumlah pejabat tinggi di Pemkab Bangka yang mengikuti  aktifitas yang kami lakukan di Kompasiana. Walau Bupati waktu itu tidak mengetahui atau mungkin tidak mau tahu, akhirnya ia juga harus kalah dalam Pilkada. Kini Pemkab Bangka dengan Bupati yang baru. Sepertinya berbeda dengan Bupati sebelumnya.

Bagi saya menulis di Kompasiana merupakan tambahan kekuatan dalam penyebaran informasi dari Bangka. Saya rasakan ketika tulisan - tulisan termasuk diantaranya Press Release ketika di posting, kemudian di share ke media sosial saya informasi itu semakin tersebar luas. Hampir setiap hari kami harus mengirim press release

Bila dilihat dari kuantitas Press Release dari humas lebih banyak dari Dinas Kominfo kabupaten Bangka. Seharusnya dinas ini lebih banyak dalam mengirimkan reless ke media massa. Tapi memang sulit ketika unit kerja ini yang dibentuk dengan tujuan meningkatkan sosialisasi program Pemda belum maksimal.

Tambah lebih hawatir lagi peran Humas di Sekretariat daerah Kabupaten Bangka akan dihilangkan pada tahun 2019 dan  semua urusan kehumasan akan diserahkan ke Diskominfo. Saya pesimis kuantitas dalam penyebaran informasi ini akan meningkat karena peran Humas dilemahkan dan diserahkan kepada 1 Organisasi Perangkat Daerah. 

Bagi saya kondisi itu tidak ada pengaruh bagi saya dan tidak mengganggu saya menulis di Kompasiana. Tapi suka duka menulis di Kompasiana khususnya dalam memposting Press Release, saya harus menerima beberapa kali peringatan dari Admin karena tulisan saya dinilai telah menjiplak berita yang ada di media daring yang lain.