Mohon tunggu...
Rusman
Rusman Mohon Tunggu... Guru - Libang Pepadi Kab. Tuban - Pemerhati budaya - Praktisi SambangPramitra
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

"Hidupmu terasa LEBIH INDAH jika kau hiasi dengan BUAH KARYA untuk sesama". Penulis juga aktif sebagai litbang Pepadi Kab. Tuban dan aktivis SambangPramitra.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Rusman: Artikel "Merenda Masa Depan Pengawas Sekolah (2)"

8 Desember 2018   10:23 Diperbarui: 31 Maret 2019   00:41 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Namun bukan hanya itu yang menjadi tuntutan bagi pengawas masa depan," kata Prof. Dr. Baedowi yang menjadi keynot speaker dalam acara itu.

Guru besar UNS yang juga mantan Dirjen dan Sekjen di kementerian itu menjelaskan bahwa para calon pengawas sekolah juga harus memiliki jiwa kewirausahaan (bukan usahawan) serta berorientasi pada High Order Thinking Skills (HOTs) dalam membina para mitra kerjanya.

"Nanti Pak Widiatmoko dari P4TK akan menjelaskan secara rinci," lanjut beliau.

Karena adanya muatan tambahan yang tersurat dalam Perdirjen itulah yang mengharuskan Dra. Renny Yunus, M.M sebagai Kasubdit menghadirkan saudara semua ke ruang ini.

Para calon pengawas yang dua tahun terakhir telah didiklat dengan pola  On-In-On serta beban diklat 25jp-61jp-75jp, sekarang harus bertambah beban jamnya yakni 25jp-71jp-75jp.

"Daerah pun tidak boleh menkloning mentor seenaknya," kata Prof. Dr. Ajid Sajidan, M.Pd yang juga menjadi nara sumber dalam acara itu.

"Untuk mencetak pengajar diklat ini harus seijin GTK dan nanti akan diberikan sertifikat untuk pengajar baru itu."

Acara diklat yang waktunya singkat tetapi sarat materi itu tak urung mengharuskan para peserta bekerja keras. Banyak lembar kerja yang harus diselesaikan, mulai dari merencanakan OJT 1 dan OJT2 sampai dengan memasukkan muatan HOTs dalam program tersebut. 

Merumuskan penilaian esai, Rencana Tindak Pengawasan dan sikap/perilaku calon pengawas. Terakhir para peserta juga harus menyajikan hasil kerja setiap kelompok.

Pemateri lain yakni Dr. Mansur, M.Pd juga menjelaskan bahwa ke depan pengawas sekolah harus berasal dari para kepala sekolah pilihan sehingga benar-benar mampu mengawal delapan SNP di daerah.

"Untuk itu semua bapak ibu, kami di kementerian telah berpikir tentang kesejahteraan pengawas," kata Bu Renny selaku penanggung jawab acara ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun