Viralnya video yang diunduh oleh sahabat Penulis yakni Pak Sony. Mengisahkan bagaimana seorang Ibu mengajarkan lafal Pancasila. Hingga banyak pemirsa sangat terkesan.  Mengingatkan Penulis tentang Tahanan Politik eks G 30 S. Kebetulan rumah nenek Penulis dekat dengan Rumah Tahanan  Politik (TPU). Lokasinya di Jl. Raya Medan-Kisaran, SPN Tanjung Kasau, Kecamatan Laut Tador,  Batu Bara, Sumatera Utara. Sebelum pemekaran, wilayah tersebut masuk Ke camatan Air Putih, Kabupaten Asahan,  Sumatera Utara..
Setiap pagi para tahanan diwajibkan mengucapkan Pancasila secara bersama-sama di lapangan terbuka.
Para tahanan tersebut terdiri dari mantan ABRI (TNI) dan Sipil. Umur mereka saat itu ada yang masih muda hingga sudah manula.
Bangunan tahanan adalah bekas Rumah Sakit  yang dibangunan Belanda. Sebagian orang ditempat tersebut menyebut "Rumah Sakit Sambar Nyawa."
Lantas rumah sakit tersebut dialih fungsi menjadi Sekolah Polisi Negara  (SPN). Terakhir  dijadikan Tahanan Politik Umum(TPU).Â
Dalam tahanan ini para penghuni jelang masa bebas dapat berkarya. Komandan TPU dari Perwira CPM. Para tahanan ada yang berkebun sayuran; berternak, kerajinan kayu dan rotan. Bahkan Penulis masih ingat saat mereka dikaryakan diluar tahanan. Seperti mencetak batu bata dan bertani di keluarga dekat Penulis. Hal tersebut tentunya akan memperbaiki menu tahanan. Dari yang semula mendapat jatah nasi jagung, sayur dan ikan asin. Menjadi menu yang lebih sempurna. Termasuk nasi putih yang berkualitas baik.
Meskipun  SPN tetsebut telah dialih fungsi menjadi TPU. Namun di pinggir jalan raya plang nama terpampang besar saat itu bernama Sekolah Polisi Negara (SPN).Â