Kisah Inspiratif Lina Herlianti: Jatuh Bangunnya Perempuan Penjual Minuman Sari Lemon
UMKM pertama yang menjadi tujuan dalam kegiatan Community Field Visit adalah seorang penjual minuman sari lemon yang berlokasi di Desa Cikahuripan, Kecamatan Lembang. Lina Herlianti, yang akrab disapa Ibu Lina ini merupakan salah satu mitra Amartha yang kini tengah menjalankan usahanya yaitu dengan memproduksi minuman sari lemon.
Perjalanan panjang Ibu Lina dan suami dalam merintis usahanya telah dimulai semenjak tahun 2016. Pada waktu itu usaha Ibu Lina dan suami fokus pada sayuran dan susu, namun siapa sangka, di tahun yang sama beliau memutuskan untuk banting setir dan memilih usaha yang dianggap masih belum memiliki kompetitor yang terlalu banyak khususnya di daerah Lembang yaitu dengan menjual minuman sari lemon.
Dengan optimisme dan tekad yang kuat Ibu Lina dan suami mulai merintis usaha tersebut dengan segala keterbatasan yang ada, mulai dari terkendala peralatan, hingga transportasi untuk kebutuhan akomodasi. Pada tahun 2019 usaha Ibu Lina mulai mendapatkan titik terang.
Minuman berbahan dasar lemon mulai banyak dicari terlebih pasca pandemi covid-19. Tentu hal ini menjadi sebuah peluang dan awal yang baik bagi usaha Ibu Lina saat itu. Beliau juga banyak menjalin relasi dengan dinas terkait hingga mengikuti berbagai pameran UMKM lokal di Kabupaten Bandung Barat.
Kesempatan ini juga menjadi awal mula usaha Ibu Lina bermitra dengan Amartha. Ibu Lina dan beberapa kelompok usaha mikro lainnya membentuk sebuah kelompok untuk mendapatkan modal usaha dari Amartha.
"Di Amartha ini kita sistemnya tanggung renteng, jadi kita harus bisa komitmen dan saling kerja sama buat jalanin bisnisnya," ungkap Ibu Lina saat wawancara di tempat kediamannya.
Bagi Ibu Lina peran Amartha dalam usahanya selain membantu dalam segi sumber daya materi berupa modal usaha, juga memberikan berbagai pendampingan dan pemberdayaan lainnya.
Selain itu juga, hingga saat ini yang sudah masuk ke tahun ke tiga bermitra dengan Amartha, sistem pembayaran yang terjangkau menjadi alasan utama Ibu Lina menjadikan Amartha sebagai mitra dalam usahanya.
Bisnis yang dirintis oleh Ibu Lina sendiri merupakan bisnis keluarga dan hingga kini terdapat tiga orang pekerja yang membantu proses produksi dan tiga orang lainnya membantu dalam pengelolaan kebun. Jumlah produksi per hari berkisar antara 600 hingga 2.000 pcs tergantung banyaknya permintaan.