Mohon tunggu...
Rusdi El Umar
Rusdi El Umar Mohon Tunggu... Guru - Guru di SMPN 1 Batang-Batang

Sang petualang yang masih terus mencari hakikat kehidupan rusdiumar@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Shalawat Burdah: Ikhtiar Membasmi Covid-19

24 Juli 2021   05:41 Diperbarui: 24 Juli 2021   08:52 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di desa Marengan Laok, Sumenep, Madura, tepatnya di masjid Baitul Hannan, berkumpul banyak masyarakat untuk mengadakan selawat burdah secara keliling kampung. Kamis malam, atau malam Juma'at, 23 Juli 2021, secara sukarela orang-orang di sekitar desa Marengan Laok berkumpul di halaman masjid. Dihadiri oleh tokoh-tokoh masyarakat, acara yang dilakukan dengan protokol kesehatan ini berlangsung hidmat dan penuh tawadhuk. Obor yang dibawa, menjadi penerang jalan dalam kegiatan ini. Dimaksudkan, sebagaimana dijelaskan oleh panitia, bahwa acara ini dimaksudkan untuk mengusir penyakit (tha'un, Madura).

Ustaz Maliki, salah satu penggagas dalam kegiatan ini, kepada penulis mengatakan, "Acara ini dimaksudkan agar penyakit (covid-19) sirna dari muka bumi, masyarakat jadi sehat kembali, dan dapat beraktifitas sebagaimana biasa." Demikian Ustaz Maliki menuturkan bahwa ketika masyarakat sehat, segala hal dapat dilakukan dan kehidupan berjalan sebagaiman normalnya. Kegiatan ini diinisiasi oleh Ustaz Maliki, Kiai Moh. Sholeh, Ustaz Nando, dan Kiai Zakariyah, sebagai wakil tokoh masyarakat di desa Marengan Laok, Sumenep, Madura. 

Acara Selawat Burdah yang dipimpin oleh Maliki ini, diawali dari halaman masjid. Secara bersama-sama sambil mengumandangkan zikir, orang-orang baik tua maupun muda, membawa obor sebagai lambang untuk membasmi keburukan. Pada setiap jalan persimpangan (pertigaan atau perempatan) dilakukan azan oleh tujuh orang (azan pitu, azan petto') dengan maksud memohon kepada Allah swt agar segala penyakit sirna dari muka bumi.

Selawat Burdah yang diikuti tidak kurang dari 500 peserta ini, dilakukan dengan penuh kekhusyukan dan tawakal. Di tengah gelap malam yang sunyi, zikir-zikir itu menembus keheningan. Mereka berharap dengan segenap doa-doa agar situasi kehidupan kembali berjalan sebagaimana biasanya. Tentu saja doa dan harapan dimaksudkan untuk seluruh lapisan masyarakat. Tanpa kecuali, karena virus covid-19 ini dapat menular dari satu orang kepada orang lainnya. Ketika semua lapisan masyarakat sehat, maka virus yang mematikan ini akan sirna dengan sendirinya.

"Kita wajib melakukan Selawat Burdah Keliling ini dengan penuh khusyuk, penuh pengharapan, tidak boleh bergurau, dan dilakukan dengan ikhlas," demikian salah seorang, Kiai Moh. Saleh, mengatakan sebelum rombongan selawat burdah diberangkatkan. Karena memang diniatkan dengan penuh tanggung jawab, maka pelaksanaan Selawat Burdah ini berjalan dengan penuh hidmat. Acara terlaksana sesuai dengan harapan. Dan terlihat antusiasme peserta dalam melakukan kegiatan ini, karena mereka benar-benar berharap bahwa virus corona ini segara hilang dari muka bumi.

Selawat Burdah, mungkin secara medis masih belum tersentuh untuk dijadikan bahan penelitian. Namun, karena kita termasuk manusia religius, percaya kepada ketangguhan doa, maka kegiatan ini merupakan bagian dari doa dan harapan itu sendiri. "Ud'uni astajib lakum," berdoalah kepadaku niscaya aku kabulkan (doa kalian), adalah firman Allah swt dalam Al-Quran yang merupakan garansi atas setiap permintaan yang dilakukan dengan sepenuh jiwa. Doa, apalagi dilakukan secara bersama-sama, akan lebih memungkinkan untuk dikabulkan oleh Allaw swt. Di dalam kegiatan Selawat Burdah ini dikumandangkan zikir, doa, dan harapan-harapan. Maka sangat berharap bahwa Allah swt akan mengabulkan doa-doa hamb-Nya dengan keliling sambil membaca Selawat Burdah.

Berikut ini beberapa syair selawat burdah yang merupakan salah satu rangkaian zikir yang dikumandangkan pada saat kegiatan keliling kampung. Selawat adalah doa yang dikhususkan kepada Nabi Muhammad saw. Dengan membaca selawat diharapkan umat Muhammad mendapatkan syafaat dan kebaikan hidup di dunia maupun di akhirat. 

Wahai Tuhan kami (Allah Swt) curahkanlah selalu sholawat dan salam selalu selama -- lamanya dan abadi, kepada kekasih-Mu (Muhammad) yang terbaik diantara semua makhluk.

Apakah karena teringat tetangga yang tinggal di Dzalim, sehingga engkau cucurkan airmata bercampur darah yang mengalir di matamu.

Ataukah karena tipuan angin kencang yang kencang yang berhembus dari arah "Kadzhimah", atau karena sinar kilat yang membelah kegelapan malam dari Gunung "Idhzam".

Wahai Tuhanku demi Al-Musthofa Muhammad, sampaikanlah maksud dan hajat -- hajat kami, dan ampunilah dosa -- dosa kami yang terdahulu wahai Yang Maha Luas dan wahai Yang Maha Dermawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun