Mohon tunggu...
Rury Infadillah
Rury Infadillah Mohon Tunggu... Freelancer - Rury

Berani dan Ikhlas Menjalani

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Belajar Mandiri Jadi Tantangan di Masa Pandemi

13 Agustus 2020   23:06 Diperbarui: 14 Agustus 2020   15:13 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pendidikan menjadi salah satu faktor paling terpengaruh pada masa pandemi Covid-19 saat ini. Sistem pembelajaran yang diterapkan pada masa pandemi sangat berbeda dengan sistem pembelajaran yang biasa di terapkan sebelum masa pamdemi berlangsung. Pandemi Covid-19 memaksa setiap peserta didik untuk menuntut ilmu dari rumah dengan sistem dalam jaringan atau internet.

Pandemi yang telah berlangung sejak akhir tahun 2019 pada bulan Desember ini masih menjadi momok mematikan di seluruh dunia dengan memakan korban yang tidak sedikit, korbanya dari anak-anak hingga dewasa, tanpa pandang suku, ras, dan budaya membuat Covid-19 semakin mengerikan. Semakin merebaknya virus Covid-19 akan memaksa peserta didik untuk tetap belajar dari rumah dengan sistem daring. Sistem daring yang telah di terapkan sekolah selama masa pandemi Covid-19 dianggap kurang efisien di bandingkan dengan sistem pembelajaran tatap muka yang di anggap lebih efisien dan dapat memaksimalkan hasil pembelajaran.

Selain proses pembelajaran yang dinilai kurang efisien, proses komunikasi yang terjalin saat melakukan pembelajaran secara daring (dalam jaringan) juga terhambat dikarenakan pada sistem belajar secara daring para peserta didik belajar secara virtual dengan menggunkan aplikasi pendukung dan alat-alat elektronik yang mumpuni, selain di tunjang dengan aplikasi pendukung pertemuan orang banyak tanpa harus tatap muka dan alat elektronik seperti smarttphone dan laptop, peserta didik juga harus menyediakan kuota internet mandiri untuk dapat berselancar di dalam jarinngan. Tidak jarang gangguan pada alat elektronik seperti smartphoone yang tiba-tiba terhenti pengoprasiannya, atau jaringan internet yang tiba-tiba menghilang  saat sedang  melakukan pertemuan secara virtual, menjadi hambatan dalam berkomunikasi saat melakukan pembelajaran.

Komunikasi di anggap efisien apabila terdapat kesamaan informasi antara penyampai pesan atau informan dan penerima informasi. Penerimaan informasi akan terhambat apabila ada gangguan dalam proses penyampaiannya, seperti yang telah di jelaskan di atas gangguan dalam komunikasi pembelajara secara  virtual atau daring berasal dari prosesnya atau alat penghubung antara informan dengan penerima informasi tersebut. 

Komunikasi yang terganggu dapat menyulitkan kedua belah pihak atau lebih yang sedang berkomunikasi, dalam sistem pembelajaran baik itu guru dengan muridnya, dosen dengan mahasiswanya pasti akan mengalami kesulitan dalam berkomunikasi ketika ada hambatan atau gangguan dalam berkomunikasi. Semakin sulit bagi para peserta didik yang menghadapi tahun ajaran baru karena mereka akan menghadapi para pengajar yang bahkan belum mereka kenal secara langsung dan tatap muka.

Sistem pembelajaran dari rumah yang di terapkan selama masa pandemi mengaharuskan peserta didik mengikuti pembelajaran secara  daring, meski kegiatan ini akan membantu menekan angka positif penderita Covid-19 ada kendala dan problema dalam pelaksanaan nya, dari perangkat yang tidak mendukung bahkan ada sebagian para peserta didik yang tidak memiliki perangkat pendukung belajar secara daring seperti smartphone dan laptop karena kondisi ekonomi yang tidak mendukung.

Selain itu kecepatan internet yang terkadang mengalami gangguan jaringan atau bahkan kehabisan paket data karena selama belajar dari rumah segala kegiatan proses pembelajaran mengandalkan kemampuan internet dan digital, bagi sebagian orang tua keadaan seperti ini semakin menyulitkan kemampuan ekonomi mereka karena harus mengeluarkan uang lebih untuk keperluan paket data yang harus terpenuhi setiap saat, tak jarang pula ada sebagian orang tua yang harus membelikan anak nya smartphone atau laptop untuk memperlancar proses pembelajaran anaknya.

Patut kita pahami bahwa kesulitan belajar dari rumah dapat dirasakan semua peserta didik serta para staf pengajar. Pendidikan menjadi terhambat dengan sistem pengajaran yang harus di lakukan di rumah dengan sistem dalam jaringan, memahami segala materi pembelajaran secara mandiri akan semakin mempersulit pemahaman terhadap materi pembelajaran, termasuk bagi para peserta didik yang tidak mengikuti les tambahan di luar jam sekolah dan minim nya bimbingan kedua orang tua untuk anak yang sedang melakukan pembelajaran daring, akan menjadikan peserta didik lebih cepat bosan dalam belajar dan mengalami stress terhadap suatu mata pelajaran.

Maka dari itu dalam proses pembelajaran secara daring di butuhkan banyak aspek pendukung untuk dapat mengoptimalkan hasil dari pembelajaran daring itu sendiri, diantaranya alat elektronik yang mumpuni, kuota internet yang besar, dan bimbingan dari orang sekitar. Segala aspek ini akan dapat mendukung efisiensi dan pengoptimalan pembelajaran secara daring.

Opini  Ini di Buat Untuk Memenuhi tugas Individu KKN DR Universitas Islam Negri Sumatera Utara 2020

Dosen Pembimbing Lapangan  Dr. Eka Susanti, M.Pd

di buat oleh Rury Infadillah
Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial, Jurusan Ilmu Komunikasi
Peserta KKN DR UINSU Kelompok 74

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun