Mohon tunggu...
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Mohon Tunggu... Guru SD, Penulis buku

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Gaji Saya Bulan ini Amblas, Awas Jangan Percaya Penelpon yang Tidak Dikenal

10 September 2025   20:30 Diperbarui: 10 September 2025   20:30 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi Gambar dari istockphoto

Ini adalah pengalaman yang kesekian kalinya, dengan modus yang berbeda-beda, membuat saya menjadi bertanya-tanya, apakah tipe saya yang gampang care dengan orang lain sehingga gampang kena bujuk dan tipu muslihat para hecker ya. Beberapa hari yang lalu tepatnya hari Kamis tanggal 4 September 2025. Saat itu saya berada di sekolah.

Suasana pagi itu terasa sibuk karena ada beberapa agenda sekolah, ada skrening atau pemeriksaan kesehatan mulai kesehatan mata, telinga dan lain-lain. Juga dilakukannya imunisasi khusus kelas 1 dan kelas 5. Suasana semakin riuh bebarengan dengan bisingnya suara mesin molen pengaduk bahan cor para kerja di sekolah.

Kebetulan saat ini sekolah mendapatkan bantuan renovasi ruang kelas, ruang perpustakaan dan ruang guru sehingga banyak lalu lalang pekerja bangunan dan juga petugas dari puskesmas yang akan melakukan imunisasi.

Di tengah kesibukan itu tiba-tiba nada dering ponsel berbunyi. Sepontan ponsel saya angkat, karena suara yang tidak jelas dengan logat yang tidak familier sehingga langsung saya matikan. Saya yakin hanya orang iseng saja.

Beberapa menit kemudian dia menelpon lagi, mengatakan dari petugas taspen pusat, yang memberitahukan akan ada verifikasi data. Saya diminta untuk mengecek data yang nanti akan dikirim via WA.

Pesan itu masih saya abaikan, Saya pun masuk kelas untuk mengajar. Setelah lebih satu jam saya mengajar, terdengar lagi nada dering yang sama, saat saya angkat ada suara perempuan yang menyampaikan bahwa dia dari petugas taspen yang akan mengubah nomor NPWP menjadi 16 digit.

Jika tidak diubah dari sekarang, nanti gaji pensiun akan berkurang 20% dari penerimaannya. Tak lama kemudian saya mendapat pesan yang isinya data pribadi almarhum suami dengan nama lengkap, NIP, No taspen dan identitas lainnya.

Kemudian saya cek data tersebut dan ada beberapa yang keliru. Dia membantu membetulkannya  saat saya menyampaikan letak kelirunya, misalnya nama yang kurang lengkap alamat yang tidak jelas dan sebagainya.  

Setelah terjadi komunikasi melalui whasApp, saya dapat kiriman link dari pajak. Link tersebut seakan resmi dari pajak. Saya disuruh mengklik tulisan yang berwarna biru. Saya pun langsung klik dan mulai dari situlah saya dibimbing untuk pengisihannya.

Di awal pengisihan saya masih menuliskan jawaban dalam bentuk yang wajar seperti nama, NIK, NIP dan No taspen. Tiba-tiba saya diarahkan ke pengaturan, saya pun mengikutinya klik tombol ini klik tombol itu, hingga kurang lebih 15 menit saya melakukan instruksi dari penelpon yang saya anggap petugas Taspen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun