Mohon tunggu...
RUPBASAN PURBALINGGA
RUPBASAN PURBALINGGA Mohon Tunggu... Lainnya - RUPBASAN KELAS II PURBALINGGA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Rupbasan Kelas II Purbalingga merupakan Salah satu Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan di Wilayah Jawa Tengah, yang berfungsi sebagai Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara. Menempati areal seluas 34.000 m2 ( terdiri dari 8.436 m2 untuk bangunan, dan sisanya untuk sarana lingkungan ) Rupbasan Kelas II Purbalingga terletak di Jalan Letnan Kusni, Dusun 1, Jatisaba, Kec. Purbalingga, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah Kodepos 53316dengan nomor telepon ( 021) 42883804

Selanjutnya

Tutup

Diary

Kepala Rupbasan Purbalingga Sampaikan Belajarlah dari Kisah Cicak dan Burung Pipit

21 November 2022   15:32 Diperbarui: 21 November 2022   15:33 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rupbasan Purbalingga

PURBALINGGA - Menjadi Pembina Apel Pagi hari ini, Kepala Rupbasan Purbalingga Tri Agung Arianto sampaikan pesan dalam kegiatan apel pagi yang diikutI oleh seluruh Pegawai, Senin (21/11/22).

Belajarlah dari kisah cicak dan burung pipit, dahulu saat Nabi Ibrahim Alaihi Salam dibakar oleh Raja Namrud, datanglah seekor burung pipit yang berulang kali mengambil air dan meneteskan air itu di atas api yang membakar Nabi Ibrahim Alaihi Salam.

Cicak yang melihatnya tertawa.....: Hai Pipit........!, Alangkah sia-sia dan bodohnya yang kau lakukan itu. Paruhmu yang kecil hanya mampu menghasilkan beberapa tetes air saja, mana mungkin dapat memadamkan api itu.....???.

Burung pipit pun menjawab : "Wahai cicak..., memang tak mungkinlah aku dapat memadamkan api yang besar itu, tapi aku tak mau jika Allah melihatku diam saja saat sesuatu yang Allah cintai dizholimi, Allah tak akan melihat hasilnya apakah aku berhasil memadamkan api itu atau tidak, tetapi Allah akan melihat dimana aku berpihak".

Cicak terus tertawa, dan sambil menjulurkan lidahnya ia berusaha meniup api yang membakar Nabi Ibrahim Alaihi Salam agar cepat membesar.

Memang tiupan cicak tak ada artinya dan tak menambah besar api yang membakar Nabi ibrahim Alaihi Salam, tetapi Allah melihat dimana cicak berpihak.

Begitulah kehidupan kita sekarang, contoh kecilnya kita sebagai manusia berakal, apakah kita berkehendak melihat rupbasan purbalingga tetap berkibar, atau sebaliknya menjadi seorang provokator yang bisa merusak tatanan dan bisa membuat kantor kita hancur. Dikembalikan  kepada kesadaran diri kita masing-masing.

Tapi Ingatlah, semua yang kita lakukan dimintai pertanggungjawaban kelak di akhirat nanti.

Mari kita sama-sama renungkan, semoga kita bisa memilih jalan yang di ridhoi Allah dan semoga Allah menyatukan kita kelak di syurga-Nya. Ujar agung dalam penutupnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun