Tak bisa dipungkiri, pandemi covid-19 membuat banyak orang mengurangi aktivitas dalam melakukan kegiatan yang bersifat mobile. Kegiatan yang banyak bertemu dengan orang lain dikurangi.Â
Istilah ini dikenal dengan PPKM. Dampak serupa pun terjadi pada kegiatan belajar mengajar yang biasanya dilakukan di sekolah, saat ini lebih banyak dilakukan di rumah dengan memanfaatkan teknologi conference video call. Melalui metode pembelajaran jarak jauh ini, anak-anak tentu saja semakin banyak menghabiskan waktunya di depan gawai.Â
Saat ini banyak pelajar mengalami learning loss karena salah arah dalam menggunakan gawai. Ada yang kecanduan game. Menjadi anti sosial. Malas mengerjakan PR dan yang lebih parah lagi, ada pelajar yang tidak pernah mengikuti kegiatan PJJ karena selama PJJ, selalu bangun kesiangan. Itu karena waktunya habis untuk bermain game dan medsos.
Learning loss juga dipengaruhi oleh keberadaan orang tua saat PJJ. Bayangkan, jika kedua orang tuanya bekerja mencari nafkah, maka si anak akan bebas sebebasnya untuk memakai gawai. Kendala lain, orang tua ada tetapi tidak mampu dan tidak paham menggunakan tools yang ada pada gawai. Akibatnya pengawasan terhadap anak tetap kendor.
Pada tulisan kali ini saya hanya mencoba mengingatkan dan memberi gambaran tentang apa yang terjadi selama PJJ. Tentu saja tidak semua orang mengalami hal di atas. Tetapi alangkah baiknya, setelah membaca tulisan ini, sebagai orang tua maupun pelajar, kita mulai introspeksi diri. Mau dibawa kemana arah pendidikan kita? Sudah bijakkah kita dalam menggunakan gawai? Salam waras!
Kota Industri, 8 Maret 2022 (9.30 WIB)
