Mohon tunggu...
Rullysyah
Rullysyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Belajar dan Berbagi

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Apa Alasan Prabowo Masuk Kabinet dan Apa Dampaknya?

22 Oktober 2019   02:33 Diperbarui: 22 Oktober 2019   03:17 2937
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Santernya berita seminggu terakhir tentang kemungkinan Prabowo masuk menjadi Menteri Jokowi membuat banyak pihak langsung kebakaran jenggot, termasuk Rocky Gerung. Begitulah politik, tak ada yang pasti dalam politik dan tak ada rumus matematikanya untuk itu.

Secara pribadi meskipun sebulan yang lalu sempat saya menyarankan kepada Jokowi (lewat sebuah artikel) agar memasukan Gerindra dan Demokrat kedalam kabinet Jokowi , tetap terkejut juga ketika beberapa hari lalu begitu mendengar semakin santer berita Gerindra akan masuk Kabinet Jokowi-Maruf.

Wah pak Jokowi mungkin satu ide dengan saya atau malah mungkin sempat membaca artikel saya dan mempertimbangkannya. Siapa yang tahu. Tapi itu tidak penting tentang darimana asalnya ide Jokowi untuk memasukkan Prabowo ke dalam kabinetnya.

Bagi saya bila benar Jokowi melantik 2 Menteri dari Gerindra (apalagi termasuk Prabowo) untuk menjadi menterinya tentu itu hal yang sangat baik sekali.

Tanggal 26 September lalu, setelah munculnya gelombang aksi mahasiswa di puluhan kota yang menuntut Jokowi membatalkan UU KPK yang baru, Jokowi membuat pernyataan akan mempertimbangkan untuk menerbitkan Perppu untuk membatalkannya. Pernyataan itu dalam pantauan saya memancing kemarahan besar PDIP. 

Beberapa elit PDIP langsung berbicara dengan nada menolak keras rencana Jokowi tersebut. Mundurnya Puan Maharani dan Yasona Laoly sebagai menteri-menteri Jokowi saat itu juga membuat saya menganalisa memang PDIP marah besar pada Jokowi dengan rencana Perppunya.

Di situlah saya melihat Jokowi akan mengalami Krisis dukungan Politik skala nasional. Partai koalisinya terutama partai pendukungnya akan benar-benar menekannya.

Dengan alasan tersebut saya berpikir alangkah baiknya Jokowi mulai mengambil strategi politik berbeda dengan cara menjalin komunikasi politik dengan Gerindra dan Demokrat dan meminta mereka siap mendukung Jokowi bila benar partai koalisi pendukung Jokowi menekan keras dirinya. Langkah efektif untuk itu adalah mengajak Gerindra dan Demokrat bergabung dengan Kabinet baru nya.

Ternyata yang saya bayangkan sepertinya memang akan terjadi. Jokowi bermanuver 2 kaki untuk menjaga kekuatan politiknya dalam kapasitasnya sebagai Presiden. Tapi memang belum pasti seperti itu karena Jokowi belum melantik para menterinya sehingga bisa saja terjadi hal yang berbeda dari kabar yang sudah beredar dimana fixed 2 menteri Jokowi akan diisi oleh Gerindra.

 SIAPA SAJA YANG KEBAKARAN JENGGOT DENGAN MASUKNYA GERINDRA KE DALAM KABINET JOKOWI-MARUF?

Saya tidak tahu. Tapi memantau berita-berita sebelumnya, tadinya semua partai pendukung Jokowi terkesan santai dengan kabar tersebut. Elit-elit pendukung Jokowi awalnya hanya mengatakan itu adalah Hak Prerogatif Presiden.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun