Mohon tunggu...
Ruli Mustafa
Ruli Mustafa Mohon Tunggu... wiraswasta -

THE TWINSPRIME GROUP- Founder\r\n"Jangan lihat siapa yang menyampaikan, tapi lihat apa yang disampaikannya" (Ali bin Abi Thalib ra). E-mail : hrulimustafa@gmail.com. Ph.0818172185. Cilegon Banten INDONESIA

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ramadhan adalah Bulan Ujian

17 April 2018   10:29 Diperbarui: 18 April 2018   13:49 751
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengapa kita kurang bersungguh sungguh menyiapkan bulan ujian, yakni bulan suci Ramadhan ?, sebab selama ini kita kerap menganggap bulan Ramadhan itu sebagai bulan latihan. Padahal menurut saya Ramadhan adalah bulan ujian! bukan sekedar latihan (RoelMoez)

Logikanya begini; anak, cucu atau mungkin kita sendiri pernah mengalami, kalau mau ujian sekolah tahunan, entah itu UNBK lah atau ujian SMPTN lah dan seterusnya, kita upayakan "all out", jauh-jauh hari sebelumnya sudah sibuk dengan aneka persiapan, ikut bimbel lah, try out lah, tambahan les inilah itulah, mungkin persiapan sudah diadakan sejak setahun sebelum hari H ujiannya.

Bahkan tak jarang kita rela mengeluarkan dana jutaan Rupiah hanya untuk persiapan agar bisa lulus dalam ujian tersebut. Kalau ditanya mengapa demikian bersemangat dengan persiapan ujian ? pasti semua jawabannya senada, yakni agar cukup bekal pengetahuan dan bisa lancar mengerjakan soal-soal ujian nanti serta bisa lulus dengan nilai terbaik.

Kalau ditanya lagi setelahnya biar apa ? ya biar kelak cukup bekal dalam kehidupan di dunia ini. What ? salahkah ? tentu tidak ! itu sudah merupakan cara yang benar dan masuk akal.

Tapi marilah kini kita geser "mindset" kita ke sisi komparatif antara urusan dunia yang fana dengan urusan akhirat, perjalanan yang jauh lebih panjang, lebih penting serta kekal bagi kita. Sudah sejauh manakah kita siapkan bekalnya ? Di depan mata kita kini ada "ujian tahunan" untuk urusan akhirat kita, yakni totalitas beribadah di bulan suci Ramadhan.

Sebagai muslim yang baik  tentu saja kita menghendaki agar lulus dalam ujian tersebut, yang "passing grade" nya adalah takwa, karena itu sudah selayaknya kita mempersiapkan aneka bekal, baik itu bekal ilmu agama maupun fisik serta mental kita. Ini jauh lebih penting daripada sekedar urusan dunia yang "remeh temeh".

Tapi mengapa umumnya kita masih "santai saja" padahal "jadwal ujian kita" sebentar lagi ? Itulah manusia, sering "terlena", bahkan terlelap dengan keasyikan urusan duniawi, hingga tak sadar bahwa ada urusan yang jauh lebih penting dari itu, yakni urusan ujian keimanan dan konsistensi beribadah, agar bisa lulus dan cukup bekal untuk mempersiapkan sebuah perjalanan panjang menuju akhirat, the ultimate destination for all of us !

Karena itu, marilah kita "refresh logika" kita untuk urusan dunia yang sementara ini saja  kita mati-matian mempersiapkan segala dana dan daya upaya, tapi mengapa untuk urusan akhirat kita jadikan nomor sekian ? Kalau begitu dimana posisi ikrar iftitah, "Inna sholati wa nusuki, wa mahyaya wa mamati lillahi robbil alamin" kita  simpan ?

Helloo....

Dimana pula janjimu kepada ALLAH Ta'ala ketika di setiap sholat kerap menyebut "iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'in, hanya kepadaMu lah kami menyembah dan hanya kepadaMu lah kami mohon pertolongan ?. Allahu Akbar...

~Konsisten dan seriuslah, persiapkan Ramadhan kita sebaik mungkin, sebab siapa tahu itu "jadwal ujian terakhir" buat kita !.

Ya ALLAH, sampaikanlah kami ke bulan suci Ramadhan...aamiin

#MusafirCyber

dunia hanya sementara sobat  !.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun