Refleksi sebagai bagian dari kegiatan pembelajaran sebenarnya sudah kita kenal sejak Kurikulum 2006, melalui Permendikbud Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses. Pada permendikbud tersebut disebutkan bahwa salah satu kegiatan penutup dalam pembelajaran adalah guru melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram. Pada Kurikulum 2013, makin dipertegas lagi.Â
Berdasarkan Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 dikatakan bahwa Dalam kegiatan penutup, guru bersama siswa baik secara individual maupun kelompok melakukan refleksi untuk mengevaluasi: a. seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung; b. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; c. melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas individual maupun kelompok; dan d. menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.
Bagaimana refleksi dalam kurikulum merdeka ?
Meskipun refleksi ini sudah lama kita kenal, tetatpi praktik di kelas, tidak banyak guru yang melakukannya. Padahal refleksi ini menjadi sesuatu ha yang sangat penting. Apabila guru tidak melakukan refleksi maka guru melaksanakan pembelajaran hanya sekedar menunaikan kewajibannya dan pembelajaran menjadi berkuarang maknyanya. Karena itu pada kurikulum merdeka, refleksi menjadi bagian dari pembelajaran yang tidak bisa ditinggalkan, bahkan diperluas.
Dalam konteks pembelajaran, refleksi adalah kegiatan yang dilakukan dalam proses pembelajaran dalam bentuk penilaian tertulis ataupun lisan oleh guru untuk siswa dan oleh siswa untuk guru ujntuk mengekspresikan kesan konstruktif, pesan, harapan dan kritikan terhadap proses pembelajran.Â
Sedangkan menurut Tanoto Foundation Refleksi adalah proses memeriksa diri dan mengevaluasi diri yang dilakukan secara berkesinambungan oleh pendidik yang efektif dengan tujuan meningkatkan profesionalieme dalam praktik mengajar.Â
Refleksi ini bertujuan Untuk memahami respons siswa dalam sebuah pembelajaran atau penyampaian sebuah materi, Agar guru dapat memahami apa saja kelemahan dan kekurangan dari sebuah pembelajaran yang telah dipresentasikan di kelas, Memahami akurasi sebuah model, pendekatan, strategi, taktik dan metode pembelajaran yang telah diimplementasikan dan Memahami apa saja keperluan dan kemauan dari siswa secara detail. Hal ini berfungsi agar guru bisa membuat pembelajaran yang lebih efektif dalam kesempatan selanjutnya.Â
Refleksi ini akan memberikan kebermanfaatan bagi guru baik dalam program pengembangan diri guru maupun dalam perbaikan proses pembelajaran. Sedangkan kemanfatan bagi siswa dengan refleksi ini siswa mehami apa yang sedang dipelajari, mengetrti apa yang sedang dan akan dilakukan, untuk apa melakukan itu, siswa merasa terlibat di dalam proses pembelajaran, mampu berekspresi, berpendapat, memberikan kesan bahkan memberikan kritik terhadap proses pembalajaran. Hal ini akan berdampak pada munculnya rasa tanggungjawab, serta hubungan yang positif antara siswa dengan guru serta meningkatkan kemampuan nalisis siswa.
Agar refleksi ini berjalan dengan baik maka refleksi hafrus dibangun atas prinsip Ada kesadaran bersama pendidik dan peserta didik untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, Â penilaian oleh peserta didik dilakukan dengan sangat kritis, penilaian dilaksanakan sejak awal pembelajaran sampai akhir pembelajara dan hasil penilaian oleh peserta didik dijadikan masukan oleh pendidik untuk perbaikan pembelajaran.Â
Bagaimana agar refleksi dapat kita lakukan ?
Luangkan waktu dibagian akhir pembelajaran agar siswa menyampaikan kesan dan pendapatnya. Mungkin tidak semua siswa mampu melakukan itu, maka lakukan secara kelompok. Berikan pertanyaan yang sederhana agar siswa tidak kesuitan mencerna pertanyaan , catat hail refleksi dengan baik dan libatkan guru lain untuk juga merefleksikan pembelajaran bapak ibu sekaliyan. Bapak ibu guru ini bisa dilibatkan dalam merefleksikan perencanan pembelajaran maupun assesmen yang kita akukan kepada para siswa untuk mengukur tujuan pembelajaran.