Saya yakin, Cordoso menginginkan agar Bahasa Indonesia yang digunakan bahkan menjadi bahasa resmi yang dicantumkan di konstitusi negara.
Seorang jurnalis Selandia Baru, Caitin McGee, pada tahun 2017 mengadakan penelitian bekerjasama dengan New Zealand Foundation, mendapatkan jika terjadi kesenjangan antara Dili dengan kota-kota pinggiran yang kumuh.
Mungkin karena korupsi?
Indonesia dan Timor Leste memang berdekatan di indeks korupsi. Indeks korupsi Timor Leste berada di 38 (2019), sedangkan "tuannya" Indonesia di 37 (2020).
Sejumlah kalangan di sana menyalahkan tuannya. Indonesia dinilai mewariskan kebiasaan korupsi selama menduduki Bumi Lorosae. Selain itu, gereja juga. Gereja dituding tidak dapat membimbing untuk tidak korupsi.
Persis seperti apa yang dikatakan Cordoso, negara-negara yang berbahasa Portugis itu miskin.
Kendati bukan bahasa resmi, akan tetapi Bahasa Indonesia lebih banyak digunakan.
Warga di Timor Timur juga "mengasah" kemampuan Bahasa Indonesia merdeka.
Warga Timor Leste lebih suka menonton sinetron-sinetron atau film-film dalam Bahasa Indonesia atau mendengarkan berita dan lagu-lagu dari Stasiun televisi Jakarta, Indonesia menggunakan antena parabola atau TV Berbayar seperti Orange TV atau Indovision.