Namun sayang, Maupay gagal menjalankan tugasnya, tembakannya melenceng.
Pada menit ke 34, Mohamed Salah membobol gawang Brighton yang dikawal Matt Ryan. Namun gol ini dianulir wasit yang memimpin jalannya pertandingan, karena VAR melihat pemain asal Mesir itu terlebih dahulu offside.
Skor hingga babak pertama masih imbang tanpa gol.
Kebuntuan akhirnya pecah di menit ke 60 setelah Diogo Jota mencetak gol buat Liverpool hasil dari umpan Mohamed Salah. 1-0 Liverpool unggul.
Lima menit jelang waktu normal, Liverpool menggolkan gawang Brighton lewat sundulan Sadio Mane lewat skema bola mati. Namun untuk kedua kalinya, setelah melihat tayangan VAR, gol ini dianulir wasit karena Mane terlebih dahulu offside saat menerima bola.
Kemenangan yang sudah di depan mata Liverpool akhirnya sirna. Di masa injury time, Brighton mendapatkan hadiah penalti, setelah Welbeck kelihatan disepak oleh Robertson. Pascal Gross yang menjadi eksekutor memperdaya kiper Alisson. Gol. Skor pun berubah menjadi 1-1 di menit ke 93.
Tak lama kemudian, wasit pun meniup peluit panjang tanda pertandingan berakhir, skor tetap imbang 1-1 bagi kedua tim.
Usai laga, Juergen Klopp komat-kamit. Karena gol Mohamed Salah itu masih diperdebatkan. Karena menurut pelatih asal Jerman itu, posisi Salah tidak begitu menjorok. Cuma ujung kaki yang menjadi pembeda.
"Kami sudah terbiasa dengan offside, dulu di sebatas ketiak. Kini ujung kaki," kata Klopp ke BBC dan BT Sport.
Klopp juga emosi ketika ditanya komentarnya soal penalti Brighton di akhir laga yang menggagalkan kemenangan timnya yang sudah di depan mata.
Penalti diberikan ketika Andy Robertson berupaya menendang bola tapi kakinya malah mengenai Danny Welbeck yang sangat minimal.