Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Tidak Setuju Mal Dibuka, Cetus YLKI: Kebijakan Gegabah

27 Mei 2020   09:13 Diperbarui: 27 Mei 2020   09:17 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Jokowi berkunjung ke Mall Summarecon (jakarta.tribunnews.com)


YLKI (Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia) barangkali salah satu pihak yang menolak wacana dibukanya kembali mall khususnya di Jakarta.

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo berkunjung ke Summarecon Mall Bekasi pada Selasa (26/5/2020) dalam "tes" pemerintah untuk menggulirkan kembali perekenomian yang tertekan karena adanya PSBB.

Jokowi mengunjungi Bekasi karena keberhasilan kabupaten Jawa Barat yang berbatasan dengan DKI Jakarta itu dalam menangani kasus virus korona.

"RO Bekasi sudah dibawah 1," kata Presiden.

Dalam sambutannya, Presiden mengatakan kita ingin kehidupan ekonomi berjalan normal lagi, produktivitas muncul lagi, tetapi tetap tidak lupa aman dari Covid-19.

"Saya datang ke sini dalam rangka persiapan kita menuju tatanan baru, kehidupan normal baru," ujar Pak Jokowi.

Menurut Tulus Abadi, Ketua Pengurus Harian YLKI, dibukanya kembali Mall di Jakarta yang direncanakan dimulai pada 5 Juni nanti akan menimbulkan risiko banyak pelanggaran protokol kesehatan.

Menurut Tulus, kendati ada pengawasan, namun hal tersebut bakal sangat sulit dilakukan.

"Kendati diwajibkan, diminta, atau dihimbau, tapi kenyataannya bakal sulit dikontrol," ujarnya di YouTube, Selasa (26/5/2020).

Tulus meminta pemerintah jangan gegabah membuka Mall, menurutnya masalah korona harus dituntaskan terlebih dahulu, baru ekonomi. Bukan sebaliknya.

Selain mall, Tulus juga menyebut tempat-tempat khusus lainnya yang berpotensi akan menjadi sumber baru penyebaran, tidak setuju dibuka dulu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun