Ada pepatah yang mengatakan penyesalan datangnya belakangan. Mungkin pepatah ini tepat diterapkan bagi laga antara Liverpool melawan Atletico Madrid yang berlangsung di Anfield Stadium, Liverpool, Inggris.
Pada saat itu, 12 Maret 2020 berlangsung laga leg kedua 16 besar Liga Champions. Laga itu sendiri berkesudahan dengan skor 3-2 untuk kemenangan Los Colchoneros dan tim tamu berhak melaju ke babak selanjutnya.
Pada saat itu sekitar 3.000 orang fans Atletico menyaksikan langsung di Anfield.
Kota pelabuhan di Marseyside tersebut saat ini menjadi salah satu kota dengan jumlah korban korona terbesar di Inggris. Hingga Jum'at (25/4/2020) tercatat lebih dari 700 warganya meninggal akibat pandemi itu.
Membengkaknya korban di kota grup band The Beatles itu dicurigai ada kaitannya dengan datangnya sekitar 3.000 penggemar Atletico.
"Seharusnya laga itu tidak dimainkan, ketika itu sudah banyak korban terdampak virus di Spanyol, Madrid salah satunya," kata Walikota Metro Liverpool Steve Rotherham.
Menurut Steve, padahal di Spanyol sendiri, pemerintahnya sudah mengeluarkan larangan publik untuk ke stadion menyaksikan pertandingan guna memutus rantai penyebaran virus Covid-19. Di dalam Negeri Matador itu.
Dari 52.000 orang yang langsung menyaksikan di stadion, 3.000 di antaranya datang dari Spanyol, penggemar Los Colchoneros.
Spanyol bahkan menjadi negara nomor dua yang mempunyai data korona terbanyak di dunia setelah Amerika Serikat. Data yang diambil hingga kini angka korban mencapai lebih 213.000 orang, 23.249 di antaranya meninggal, dan 88.311 sembuh.
Secara signifikan, negara matador itu selalu berada di posisi kedua setelah Amerika Serikat yang terbanyak.
"Ini harus diselidiki untuk mencari tahu apakah kasus di sini (Liverpool) disebabkan oleh para fans Atletico," kata Steve
