"Yang laki-laki hadiahnya mantap, saya berharap dapat hadiah rumah, tapi cuma mendapat uang sejuta," tuturnya.
Uang sejumlah itu pada saat itu menurut Tati cukup besar. Dan dengan bonusnya itu, Tati membeli sebuah Vespa.
Tati sempat menyitir soal hadiah kepada pemain sekarang.
Para peraih medali SEA Games Filipina 2029 lalu mendapatkan bonus sampai Rp 200 juta.Â
"Dulu mah cuma makan sate, bayem, dan ayam goreng ...," celotehnya.
Mengenai kondisi tunggal putri sekarang ini, Tati sempat merasa miris. Tunggal putri sekarang hanya sekali-sekali saja berprestasi, tidak seperti dulu.
Juniarto mengatakan Tati layak menjadi suri tauladan dan sumber inspirasi bagi para pebulutangkis sekarang. Tati yang totalitas, tanpa pamrih, dedikasi, dan semangat juang bagi kejayaan bulutangkis Indonesia.
Sementara itu, otoritas turut berbelasungkawa atas wafatnya Tati. Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali yang sangat kehilangan, berharap agar para pebulutangkis putri dapat mensuri tauladani perjuangan sang pahlawan yang sudah mengharumkan nama bangsa.
Selamat jalan Tati.