Kedua turnamen itu adalah Federation Cup dan Kejuaraan di Mesir.
Menurut jadwal, Priska akan mengikuti Federation Cup di Cina. Namun terkait dengan merebaknya virus misterius korona Wuhan, maka tempat penyelenggaraannya dipindahkan ke Kazakhtan.
"Belum ada kepastian apakah jadi di Kazakhstan, tapi dia akan turun di Federation Cup," kata ayah Priska, Albertus Nugroho.
"Sesudah Fed Cup, berlanjut ke women circuit di Turki dan Mesir Maret dan April," ujar Albertus, Sabtu (1/2/2020) di Bandara Soekarno-Hatta menyambut kedatangan putrinya.
Saat ini anaknya berada di peringkat 27 dunia, tapi juara di Australia Open belum diperhitungkan. Albertus berharap putrinya dapat menembus 10 besar dunia.
"Setelah juara di Australia, mungkin bisa ke 20 besar. Di senior diupayakan di 400," ujar Albertus.
Priska kecil mulai mengayun raket pada usianya yang ke empat tahun, dan tenis lapangan dianggapnya sebagai hobi saja.
Berangkat dari kesukaannya memegang raket, lama kelamaan timbul keinginan Priska untuk mempelajari dunia tenis dengan lebih mendalam.
Gayung bersambut, dengan dukungan kedua orangtuanya, Priska cilik pun mulai mengikuti berbagai Kejuaraan di dalam dan luar negeri.
Semangat cilik Priska menyiratkan ketertarikan ITF (Federasi Tenis Internasional). Remaja Priska pun mendapatkan bantuan finansial untuk mengikuti beberapa turnamen. Di antaranya US Open 2019, Wimbledon, French Open, Australian Open. Dan yang terakhir adalah Australian Open 2020.
Australian Open 2020 dimana Priska dan duetnya Eala juara adalah grandslam kelima yang diikutinya.