Kroasia: lelah fisik dan mental
Jika Kroasia kalah dari Inggris pada laga semifinal, Kamis (12/7) dinihari nanti WIB yang akan berlangsung di Stadion Luzhniki, Moskwa, mungkin 90% disebabkan beberapa pemainnya mengalami kelelahan, yang belum fit benar usai menyelesaikan pertarungan yang panjang 120 menit dilanjutkan dengan adu penalti hanya dalam waktu sepekan.
"Kami kekurangan tenaga, namun akhirnya kami berhasil memenangi laga 120 menit" ujar gelandang tim "nyala api", julukan bagi Kroasia, Luka Modric.
Pertama, pada Minggu (1/7) malam WIB melawan tim "dinamit" Denmark di Stadion Nizhny Novgorod, tenaga tim Kroasia terkuras walau memenangi drama adu penalti, 3-2 (1-1).
Kedua, pada Minggu (8/7) dini hari WIB, Kroasia menaklukkan tuan rumah Rusia juga lewat drama adu penalti 4-3 (2-2) di Stadion Fisht, Sochi.
Luka Modric meringis kesakitan di pinggir lapangan  usai laga lawan Rusia berakhir. Sejumlah pemain Kroasia lainnya mengalami cedera otot di laga yang menguras tenaga tersebut.
Tim nyala api menaruh asa pada Luka Modric, salah seorang pemain terbaik Piala Dunia 2018. Kroasia lelah fisik serta mental.
Keletihan pula dialami bek Sime Vrsaljko yang meninggalkan lapangan sebelum pertarungan lawan beruang merah Rusia berakhir. Sime tak lagi mampu untuk berlari.
"Apabila Sime memang masih cedera pada dini hari nanti, maka tempatnya akan digantikan pemain cadangan yang bagus", kata Dejan Lovren, bek tengah Kroasia.
Kiper Danijel Subasic yang sempat mendapatkan perawatan sebelum babak 2x15 juga cedera lutut namun drama adu penalti dapat dilaluinya hingga Kroasia melaju ke 4 besar.
Sebelum perpanjangan waktu dan adu tendangan penalti beberapa pemain Kroasia harus dipijat serta melakukan peregangan, apalagi cuaca saat itu lembab dan panas.