Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Nature

Apakah Sayur Hidroponik Sama Gizinya dengan Sayur Konvensional?

26 Mei 2018   07:00 Diperbarui: 26 Mei 2018   07:14 2404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
belajarberkebun.com

Belakangan ini banyak metode penanaman sayuran bermunculan. Salah satunya adalah metode penanaman hidroponik. Beberapa orang mengklaim menanam sayuran dengan cara hidroponik dapat meningkatkan nutrisinya, sehingga tanaman hidroponik lebih sehat daripada sayuran yang ditanam dengan cara biasa. 

Apa itu sayuran hidroponik?

Sayuran hidroponik adalah sayuran yang tumbuh dengan bantuan cairan yang mengandung mineral yang diperlukan oleh sayuran untuk tumbuh. Berbeda dengan sayuran lainnya yang membutuhkan tanah untuk tumbuh, tanaman hidroponik hanya membutuhkan air mineral untuk tumbuh. Air yang digunakan untuk menanam sayuran ini pun bisa didaur ulang.

Selain air dan mineral, tanaman hidroponik juga membutuhkan lampu, sistem filtrasi untuk air dan udara, serta alat kontrol iklim. Semua hal ini diperlukan untuk menunjang pertumbuhan tanaman hidroponik. Biasanya, sayuran hidroponik ditanam dalam rumah kaca maupun di luar ruangan.

Apakah sayuran hidroponik sama bergizinya dengan sayuran yang ditanam di tanah?

Jawabnya bergantung pada cairan nutrisi tempat sayuran tersebut bertumbuh. Namun, sayur yang ditanam dengan metode hidroponik bisa jadi memiliki kandungan gizi yang sama dengan sayur yang ditanam dengan metode konvensional di tanah.

"Meski saya menganggap tanah sangat bagus untuk menumbuhkan tanaman, metode hidroponik telah mengalami banyak kemajuan," ujar Marion Nestle, profesor nutrisi, kajian makanan, dan kesehatan masyarakat di New York University.

Nestle mengaku pernah menyaksikan produsen hidroponik yang menguji kandungan gizi utama dari produknya. Hasilnya, jumlah nutrisi berada di dalam batas normal untuk jenis sayuran itu, bahkan terkadang lebih tinggi.

Secara tradisional, tanaman mendapat nutrisi dari tanah. Dengan metode hidroponik, tanaman mendapat nutrisi dari cairan. Tanaman hidroponik umumnya berada di dalam ruangan, seperti gudang atau rumah kaca, disusun di rak-rak yang tinggi, dan lebih mengandalkan cahaya buatan ketimbang cahaya matahari.

Dengan cara ini, tanaman hidroponik memproduksi vitaminnya sendiri. Karena itu, kadar vitamin cenderung sama, terlepas dari apakah sayur tersebut ditumbuhkan secara hidroponik atau tradisional. Memang, kandungan mineral sayur hidroponik bisa bervariasi tergantung pupuk.

"Anda bisa meningkatkan kandungan nutrisi tanaman dengan menambahkan nutrisi ke dalam cairan tempat sayur ditumbuhkan," saran Allen V. Barker, profesor di Stockbridge School of Agriculture, University of Massachusetts, Amherst. "Anda bisa menambahkan kalsium, magnesium, zinc, atau zat besi."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun