Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Ayo Peduli pada Sampah Plastik di Laut!

11 April 2018   09:41 Diperbarui: 11 April 2018   10:02 1280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Australia, negara yang mengambil langkah penting untuk mencegah plastik masuk ke laut, telah mengalami penurunan polusi plastik pada karang mereka. Dok.pribadi

Kita kerap melihat banyak sampah plastik saat berkunjung ke pantai di Indonesia. Namun tahukah Anda bahwa polusi laut ini bukan hanya terjadi di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia?

"Ini adalah krisis planet. Setelah beberapa dekade yang singkat sejak manusia menggunakan plastik, kita justru merusak ekosistem kelautan," kata kepala angkatan laut PBB, Svensson, kepada BBC News, menjelang pertemuan tingkat tinggi PBB (5 Des 2017) lalu di Nairobi.

Dia memperingatkan bahwa polusi laut akan menimbulkan dampak kerusakan luar biasa pada kehidupan laut. Selain mengotori lautan, sampah plastik juga termakan dan meracuni hewan-hewan laut.

Di antara kita, adakah yang peduli akan bahayanya sampah plastik bagi terumbu karang? Dialah Joleah Lamb.

Profesor di Cornell University yang mengawali karir sebagai ilmuwan biologi karang di Great Barrier Reef ini memiliki misi ambisius: menyusun data komprehensif tentang jumlah polusi plastik di 159 karang yang tersebar di Australia, Indonesia, Myanmar, dan Thailand.

Menurut laporan yang diterbitkan Lamb dan timnya di jurnal Science, karang di sepanjang wilayah Asia Pasifik dipenuhi lebih dari 11 miliar serpihan plastik yang berukuran lebih besar dari 5 cm - dari botol minuman dan kemasan makanan sampai popok dan kursi.

Angka yang fantastis tersebut didapat dengan menggabungkan jumlah plastik yang memasuki wilayah laut di masing-masing negara dengan observasi di lapangan. Jika sampah plastik ini direntangkan dalam barisan, maka mereka akan mengelilingi garis tengah Bumi sampai setidaknya 14 kali!

Kabar buruknya, jumlah sampah plastik di lautan diperkirakan meningkat menjadi 15,7 miliar dalam 7 tahun ke depan, saat serpihan plastik yang masuk ke laut diduga meningkat 10 kali lipat. Padahal, karang yang dipenuhi plastik memiliki risiko kematian sampai 20 kali lebih tinggi dibanding karang yang bebas polusi.

Dalam survei yang dilakukan terhadap wilayah karang seluas 12.000 meter persegi tersebut, Lamb dan rekan-rekannya mendapati bahwa negara yang punya metode tidak memadai dalam pengelolaan polusi plastik biasanya memiliki jumlah plastik terbanyak di terumbu karang mereka.

Meski begitu, Lamb mengingatkan bahwa mengendalikan dampak negatif plastik tidaklah mustahil. Negara yang mengambil langkah untuk mencegah plastik masuk ke laut - seperti Australia - telah mengalami penurunan polusi plastik pada karang mereka.

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun