Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Terapi Bagi Bayi Prematur Harus Segera, Tak Boleh Ditunda

8 Maret 2018   11:09 Diperbarui: 8 Maret 2018   11:37 2914
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejumlah faktor menjadi pemicu kelahiran prematur. Yuk, kenali seluk-beluk bayi prematur dan bagaimana ia dapat bertumbuh kembang secara normal.

Kelahiran seorang bayi sejatinya disambut dengan gegap gempita, terlebih bila ia sudah dinanti sekian lama. Namun, kebahagiaan itu mendadak sirna kala sang bayi lahir bisa lebih dini dari waktu normal.

Menurut DR. Dr. Naomi Esthernita F. Dewanto So.A(K), dari RS Siloam, Kebon Jeruk, seorang bayi disebut prematur bila lahir kurang dari usia gestasi 37 minggu.

"Ini disebabkan oleh sejumlah faktor risiko, seperti ibu mengalami darah tinggi, kehamilan kembar, perdarahan, ketuban pecah dini, atau infeksi. Atau, bayi tidak berkembang sesuai usia gestasi, sehingga harus dikeluarkan," papar Dr. Naomi.

DR. Dr. Setyadewi Kustati, Sp.A(K), PhD, Kepala Instalasi Perinatal Terpadu Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita, menjelaskan bahwa kelahiran prematur umumnya dari usia kehamilan yang bervariasi, mulai dari yang paling kecil, sekitar 24 minggu, sampai 36 minggu lebih beberapa hari.

Menurut Dr. Lusy, porsi terbesar kelahiran prematur memang ada di negara berkembang. Faktor kesehatan dan nutrisi ibu hamil lebih mendominasi, sehingga membuat pertumbuhan janin terhambat.

Meningkatnya angka persalinan prematur dan bayi dengan berat badan lahir rendah saat ini disebabkan oleh sindrom metabolik ibu, yang menjadi pemicu terbesar selain pre-eklampsia. Sindrom metabolik tersebut mengakibatkan perdarahan yang sering disebabkan lepasnya plasenta, atau pecah ketuban sebelum waktunya.

"Tidak hanya faktor ibu. Faktor janin pun punya andil bagi kelahiran dini, yaitu janin yang tidak tumbuh sebagaimana mestinya. Misalnya bayi dengan kelainan bawaan yang melibatkan kelainan kromosom," jelas Dr. Lusy.

Di masa awal kelahiran, yakni pada trimester pertama, risiko kelahiran prematur sulit diketahui, kecuali sang ibu sudah sering keguguran atau abortus. Biasanya, pre-eklampsia muncul pada trimester ketiga, jadi di situlah banyak terjadi kelahiran prematur.

Dampak kelahiran prematur pada bayi bisa bermacam-macam.

Misalnya, apnea of prematury, yakni henti atau lupa bernapas teratur karena sistem persarafan belum sempurna. Atau, di organ jantung masih ada lubang yang belum menutup. Paru-paru yang belum berkembang sempurna juga bisa mengakibatkan distres pernapasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun