Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mumi Bisa Memberi Manfaat untuk Ilmu Kedokteran Modern

18 November 2017   11:10 Diperbarui: 18 November 2017   11:35 1420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: humaniora.uniknya.com

Puluhan mumi yang ditemukan di pemakaman bawah tanah gereja di Eropa Timur memberi pelajaran menarik tentang kesehatan dan penyakit di masa lampau.

Selama berabad-abad, ratusan jasad manusia terkubur di ruang bawah tanah Dominican Church of the Holy Spiritual, sebuah gereja di Vilnius, Lithuania.

Ketika para peneliti mulai menggali jasad-jasad tersebut lima tahun lalu, mereka menemukan 23 spesimen yang tampak berbeda. Tak seperti jasad lain yang tinggal kerangka, pada spesimen ini, daging masih menempel di tulang, sejumlah organ masih utuh di tubuh, bahkan pakaian masih membungkus kulit!

"Ini adalah mumi yang diawetkan dengan sangat baik sehingga nyaris tampak seperti masih hidup," ungkap Dario Piombino-Mascali, pakar antropologi dari Italia yang telah mempelajari mumi sejak 2011.

Sejak itu, para peneliti sibuk menginvestigasi rahasia keawetan para mumi Vilnius. Mereka ternyata mengungkap wawasan tentang gaya hidup manusia abad ke-17 dan ragam penyakit yang menyerang.

Baru-baru ini, Piombino-Mascali dan para koleganya berhasil mengekstrak jejak virus cacar dari salah satu mumi tersebut. Dari situ, mereka mendapat informasi baru tentang asal muasal epidemi mematikan yang menyapu habis 300 juta manusia di abad ke-20.

Sebelumnya, para peneliti tersebut berhasil menemukan jejak penyakit lain: kelainan tulang, osteoarthritis, dan parasit dalam pencernaan. Ternyata, tim Piombino-Mascali bukan satu-satunya kelompok peneliti yang menemukan hal baru dari mumi yang sangat tua.

Penelitian mumi di berbagai penjuru dunia juga telah memberikan perspektif sejarah dari penyebaran epidemi dan kerusakan yang ditimbulkan, dari serangan jantung di Amerika sebelum era Columbus sampai berbagai jenis TBC di Eropa abad ke-19.

Apa manfaat mempelajari peta persebaran penyakit dari masa lampau? Para peneliti bisa selangkah lebih maju dalam menghadang epidemi yang mungkin menyerang di masa depan.

"Kebanyakan kita belum menyadari bahwa para mumi bisa memberi manfaat untuk ilmu kedokteran modern," ujar Frank Ruehli dari Swiss Mummy Project, University of Zurich, yang memiliki fokus penelitian pada organ internal mumi di Iran dan Mesir.

Mari kembali ke gereja berarsitektur Barok di Vilnius.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun