Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mendeteksi Penyakit Lewat Bau

22 Oktober 2017   10:02 Diperbarui: 22 Oktober 2017   10:29 810
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.sorrisologia.com.br

Setiap manusia memiliki "jejak bau" yang unik dan terbuat dari ribuan senyawa organik. Molekul-molekul ini menawarkan "aroma" tentang siapa kita, dari usia, genetik, gaya hidup, dan kampung halaman - bahkan proses metabolisme yang mendasari kondisi kesehatan kita.

Praktisi kesehatan Yunani dan Cina kuno menggunakan aroma tubuh pasien untuk membuat diagram. Riset medis modern juga mengonfirmasi bahwa bau kulit, napas, dan cairan tubuh dapat memberikan informasi tentang kondisi penyakit yang diderita.

Karena itulah, para ilmuwan tertantang untuk merancang alat teknologi pendeteksi penyakit lewat bau tubuh manusia. Salah satu yang menjawab tantangan itu adalah Billy Boyle, insinyur elektronik yang mendirikan Owlstone, pabrik penghasil sensor kimia di Cambridge, Inggris.

Awalnya, Boyle membentuk Owlstone untuk mengembangkan sensor pendeteksi senjata kimia dan bahan peledak, termasuk pemerintah AS. Namun, ketika istrinya didiagnosis kanker usus pada 2012, ia mengalihkan fokus ke sensor medis, dengan tujuan mendeteksi kanker.

Meski istri Boyle meninggal pada 2014, Boyle tetap termotivasi menyelesaikan proyeknya. Perusahaannya kemudian berhasil mengumpulkan dana sebesar 23,5 juta dolar AS untuk menyempurnakan teknologi analisis bau.

Sensor tersebut berbentuk chip silikon yang tersusun atas berbagai lapisan logam dan elektroda emas kecil. Meski bentuknya mirip kartu SIM untuk ponsel Anda, benda ini bekerja seperti penyaring zat kimia. Anda bisa memprogram apa yang ingin Anda deteksi dengan mengganti software.

Owlstone akan segera melakukan uji klinis dengan 1.400 partisipan bersama University of Warwick untuk mendeteksi kanker usus dari sampel urine, melihat apakah chip mereka juga bisa membantu menentukan obat terbaik bagi pasien asma dengan menyisir molekul-molekul di napas mereka.

National Health Service di Inggris juga telah mendanai uji klinis dengan 3.000 partisipan untuk menguji sensor Owlstone dalam kemampuannya mendiagnosis kanker paru. Diharapkan dalam 3 sampai 5 tahun, sensor ini bisa dipakai oleh teknisi lab, dokter, dan perawat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun