Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

pelangidipagihari.blogspot.com seindahcahayarembulan.blogspot.com sinarigelap.blogspot.com eaglebirds.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Inilah Daftar Makanan Pendamping ASI yang Baik untuk Bayi Anda

10 September 2017   08:55 Diperbarui: 11 September 2017   14:55 25173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Mom and Kids

Usia 6 bulan merupakan momentum penting bagi tumbuh kembang si kecil. Inilah saatnya ia mencicipi makanan pertama diluar ASI. Pelajari cara yang benar dalam memberikan Makanan Pendamping Air Susu Ibu, atau MPASI.

Bubur saring mungkin menjadi menu yang banyak dipilih para ibu untuk MPASI pertama sang buah hati. Biskuit bayi dan jus buah menjadi makanan selingan yang diberikan kemudian. 

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Sayangnya, kesibukan dan konsentrasi memilih menu bubur bayi tak diimbangi dengan asupan informasi yang memadai seputar MPASI. Walhasil, tak sedikit para ibu yang mengabaikan anjuran para ahli. Padahal, ada sejumlah aspek penting yang perlu diketahui orangtua yang bersiap memberikan MPASI pada buah hati.

Dr. Elvina Karyadi, M.Sc., Ph.D, Sp.GK, Direktur Micronutrient Initiative, menegaskan bahwa makna pemberian MPASI bagi si kecil adalah untuk memenuhi kebutuhan zat gizi dalam pertumbuhan dan perkembangannya, sekaligus mengajarkan anak mengenal variasi makanan.

"MPASI bukan sekedar soal makanan, namun juga cara makan, tempat makan, dan faktor pemberi makanan. Jadi, dalam MPASI diperhatikan juga faktor psikososial anak," tegas Dr. Elvina.

Dr. Reni Wigati, Sp.A(K), dari RS Evasari menegaskan hal senada. "Makan merupakan proses pembelajaran yang sebaiknya dilakukan dengan motivasi dan rasa kasih sayang. Jangan paksa anak makan, dan segera hentikan proses pemberian MPASI bila bayi tampak enggan atau kesal," paparnya.

Dr. Reni mencatat berbagai faktor yang penting diperhatikan orangtua yang hendak memberikan MPASI pada bayi mereka.

Pertama adalah faktor kesiapan bayi. Kedua, faktor tepat waktu atau timely. MPASI dapat diberikan bila ASI eksklusif sudah tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan makronutrien (energi, protein, dan lemak) dan mikronutrien (vitamin dan mineral).

Selain itu, ada pula faktor adekuat atau kecukupan dan faktor keamanan atau safety, yakni makanan bayi yang disiapkan dan disimpan dengan cara yang higienis. Perhatikan pula faktor kebutuhan bayi, yakni memberikan MPASI dengan memperhatikan tanda lapar dan kenyang bayi, karena dialah yang menentukan jumlah makanan yang ia butuhkan.

Dr. Reni menyoroti bahwa umumnya orangtua atau pengasuh mendengarkan pendapat orang di sekitar mereka tentang MPASI, terutama yang dianggap sudah memiliki pengalaman mengasuh anak. Atau, mereka memilih mencari informasi melalui internet, yang terkadang keabsahan informasinya tak dapat dijamin.

Pengurus Ikatan Dokter Anak Indonesia DKI Jakarta ini mencatat sejumlah dampak buruk jika aturan main MPASI tidak dipatuhi, seperti mengganggu pertumbuhan dan perkembangan bayi, dan, dalam jangka panjang, meningkatkan risiko gangguan reproduksi dan kesehatan di masa remaja dan dewasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun