Mohon tunggu...
Rudi Irnawan
Rudi Irnawan Mohon Tunggu... pegiat sosial -

Pegiat Sosial

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menyelamatkan Blok Masela dari Penjarahan Tahap Lanjut

25 Januari 2016   00:35 Diperbarui: 25 Januari 2016   15:48 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

 

Dari Kawan kami: Bung Khabib

Akhir-akhir ini Ramai ribut soal pengembangan pengelolaan minyak dan gas bumi di Lapangan Abadi Blok Masela, Provinsi Maluku. Bahkan di sinyalir pertarungan ini akan sangat keras karena menjadi pertarungan terakhir bagi kubu wapres Jusuf Kalla dan Sudirman Said.

Pertarungan Blok Masela Dan Tekanan Terakhir Kubu JK - RMOL.CO
http://www.rmol.co/read/2016/01/03/230360/Pertarungan-Blok-Masela-Dan-Tekanan-Terakhir-Kubu-JK-#.VqPSSvnr2do.twitter

Bagi yang menginginkan pemerintahan ini adem ayem dan damai, tanpa kegaduhan kayaknya masih harus bersabar dulu lebih lama.
Dan yang terpenting selama “SUBSTANSI GADUH” itu untuk membangun kepentingan kerakyatan dan kepentingan nasional agar lebih baik, ya tidak Masalah, toh ternyata pak Jokowi asik-asik saja. Karena terbukti pemerintahan masa lalu dengan dalih adem ayem (stabilitas nasional), dan tanpa kegaduhan, ternyata ujung-ujungnya penjarahan (KKN) yang luar biasa akut.


Begitulah buat Faisal Basri, Aussie B Gautama, Inas Nasrullah, Amien Sunaryadi , Teguh Pamudji, Fabby Tumiwa dkk… hehehe

Soal Gaduh, Jokowi Tak masalah Asal Berani Lawan Mafia - RMOL.CO

Rizal Ramli: Gaduh Putih untuk Bersihkan Tikus-Tikus Negara - SOROTnews.com


Kembali ke soal blok Masela.
Sebelum berbicara terlalu jauh tentang pro kontra pengembangan pembangunan blok Masela, sekilas gambaran tentang Blok Masela.

Blok Masela adalah salah satu blok yang memiliki cadangan gas terbesar di Indonesia. Cadangannya mencapai kira-kira 10,73 Trillion Cubic Feet (TCF). sehingga Blok Masela sering disebut sebagai Lapangan gas abadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun