Mohon tunggu...
Rudy Cahyadi
Rudy Cahyadi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penjelasan dan Implementasi Data Mining

19 Maret 2019   15:58 Diperbarui: 19 Maret 2019   16:44 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Setiap kegiatan atau pekerjaan yang kita lakukan pasti membutuhkan data atau pun informasi. Namun, pertumbuhan dan penyebaran data saat ini sangatlah cepat. Jika data yang kita terima sangat banyak, tidak sedikit data yang akan menjadi data yang tidak berguna (data sampah). Kita juga akan kesulitan untuk menyaring data mana yang benar-benar kita perlukan. Oleh karena itu, diperlukan suatu pengolahan agar data-data yang ada dapat menjadi informasi yang sesuai dan tepat sasaran.

Sebagai contoh sederhana, di zaman modern seperti ini kita pasti tidak asing dengan e-commerce bukan? Menurut kalian, bagaimana sang developer (pengembang) dapat menampilkan barang yang menarik perhatian masing-masing pengguna di halaman pertama? Atau bahkan memberi voucher diskon di saat yang tepat? Hal-hal semacam ini merupakan contoh penerapan dari Data Mining dalam kehidupan kita sehari-hari.

Jadi, apa itu Data mining? Data mining adalah proses yang menggunakan teknik statistik, matematika, kecerdasan buatan, machine learning untuk mengekstraksi dan mengidentifikasi informasi yang bermanfaat dan pengetahuan yang terkait dari berbagai database besar (Turban dkk. 2005).

Sebagai contoh penerapan dari Data Mining, saya akan mengajak para pembaca untuk mencari tahu dari industri mobil di Indonesia.

Saat ini, di Indonesia, penjualan mobil berjenis sedan sudah berkurang jauh jumlahnya jika dibandingkan dengan mobil-mobil berjenis MPV dan SUV. Jenis atau macam-macam produk sedan ini pun sudah sangat berkurang. Padahal kendaraan jenis sedan ini dulunya sangat populer. Mengapa demikian? Banyak data yang didapat dan dimanfaatkan hingga akhirnya hal ini dapat terjadi.

Pertama, pajak mobil berjenis sedan di Indonesia lebih mahal dibandingkan mobil jenis lain karena digolongkan dalam kategori mobil mewah. Kemudian infrastruktur di Indonesia, terutama jalan, masih banyak yang tidak mendukung untuk penggunaan mobil jenis sedan ini. Banyak jalan yang rusak dan berlubang, sangat tidak menguntungkan mobil sedan yang memiliki ground clearance rendah. Selain itu, berdasarkan data, rata-rata orang Indonesia memiliki lebih dari 2 anak. Sementara sedan hanya mampu menampung maksimal 5 penumpang termasuk pengemudi.

Data-data yang didapat diolah dab dicocokan dengan kenyataan yang ada di Indonesia. Setelah itu disesuaikan dengan data penjualan hingga akhirnya para pengambil keputusan di bidang industri mobil ini dapat menarik kesimpulan, mobil jenis apa yang benar-benar dibutuhkan dan akan laku jika dijual di Indonesia.

Itu lah sedikit pengertian dan contoh penerapan Data Mining yang dapat kita pelajari dari industri mobil di Indonesia.

Semoga bermanfaat.

Referensi :

kajianpustaka.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun