Mohon tunggu...
Music Pilihan

Alat Musik dari Indonesia yang Telah Mendunia Wajib Diketahui

2 November 2018   15:00 Diperbarui: 2 November 2018   15:12 598
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Musik. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

               Angklung adalah alat musik bambu yang dimainkan dengan cara digetarkan. Suara yang dihasilkan adalah efek dari benturan tabung-tabung bambu yang menyusun instrumen tersebut. Angklung merupakan alat musik dari Jawa barat. Angklung digolongkan ke dalam jenis alat musik yang sumber bunyinya berasal dari bahan dasarnya.

               Kata "angklung" konon berasal dari Bahasa Sunda "angkleung-angkleungan", yang menggambarkan gerak tubuh para pemain angklung yang berayun-ayun seiring irama yang dibunyikan. Namun ada juga yang meyakini kata "angklung" berasal dari "klung", tiruan bunyi instrumen bambu tersebut. Sedangkan dalam bahasa bali kata "angklung"  berasal dari kata "angka" yang bearti nada dan "lung" yang bearti patah.

              Suara angklung dipercaya akan mengundang perhatian Dewi Sri(Nyi Sri Pohacil). Sang Dewi dipercaya membawa kesuburan terhadap tanaman padi para petani dan akan memberikan kebahagian serta kesejahteraan bagi umat manusia.

               Angklung dikenal sebagai alat musik mutitonal (bernada ganda). Setiap satu alat musik angklung hanya menghasilkan satu nada. Berbeda ukuran angklung yang digetarkan atau di goyangkan menghasilkan nada yang berbeda pula. Oleh karena itu, dibutuhkan beberapa pemain angklung untuk menghasilkan melodi yang indah untuk di dengar. Seorang pemain angklung dapat sekaligus memainkan 2-3 buah alat musik angklung.

              Jika kamu mengira  angklung hanya memiliki satu jenis bearti kamu salah, karena angklung memiliki beberapa jenis, dan setiap jenis memilki nada yang berbeda. Ada angklung kanekes angklung ini di buat di daerah Kanekes, yaitu sebuah daerah di Baduy, Provinsi Banten. Orang-orang yang dapat dan berhak membuat angklung kanekes ini hanyalah orang-orang dari baduy dalam, yaitu orang  dari Baduy  dalam, yaitu orang Kajeroan. Angklung ini dimainkan pada saat panen sawah atau juga menanam padi.

              Ada juga jenis angklung toel ialah angklung yang dijejerkan secara terbalik dan diberi karet. Angklung ini ditemukan dan diciptakan oleh Yayan Udjo pada tahun 2008. Toel bearti sentuh. Jadi, pemakaian angklung ini hanya cukup disentuh lalu keluarlah nada-nada yang dihasilkan pada angklung ini.

              Selain angklung kanekes dan toel masih ada angklung padaeng, angklung ini dibuat oleh pencetus angklung itu sendiri, yaitu Daeng Sutigna. Angklung ini menggunakan nada diatonis. Oleh sebab itu, angklung ini dapat menghasilkan nada suara dari berbagai musik internasional dan modern, bukan hanya musik daerah saja.  Begitu banyaknya jenis angklung, dan setiap jenis punya ciri khas masing-masing.

              Saya telah melakukan tanya jawab dari beberapa orang, mereka menjawab bahwa "Angklung merupakan alat musik yang sangat membanggakan indonesia dari aspek apa saja bahkan diakui oleh dunia", ada juga yang mengatakan " bahwa beberapa orang di Indonesia masih belum tahu sejarah angklung, hanya mengenal bentuk fisiknya saja, perlu adanya publikasi tentang sejarah angklung", bahkan seorang mahasiswa menaggapi pertanyaan saya dengan kritis dengan menjawab " Zaman sekarang di era teknologi yang semakin berkembang pesat, pemuda-pemuda hampir tidak ingin tahu dengan karya buatan bangsanya sendiri". Angklung merupakan alat musik yang sudah mendunia, beberapa bukti angklung dilihat dunia.

              Angklung mulai dilihat dunia pada 2008 terdapat 11.000 pemain angklung di Jakarta dan 5.000 pemain angklung di Washington DC dan memecahkan rekor terbaru saat itu. Sejak November 2010, UNESCO sudah mencatat angklung sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia. Pada Konferensi Asia-Afrika (KAA) April 2015 sebanyak 20.704 orang berkumpul bersama-sama di Stadiun Siliwangi Bandung untuk memainkan lagu "I Will Survive" dan "We Are The World" dengan menggunakan alat musik angklung. 4.117 di antaranya adalah anak berkebutuhan khusus. Sejarah angklung telah berubah dari yang tadinya hanya diperdengarkan di daerah Sunda sekarang seluruh dunia sudah mengenal musik angklung.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun