Mohon tunggu...
Riski Rosalie
Riski Rosalie Mohon Tunggu... Freelancer - Listen, Keep, Write it Down

Sastra

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Di Youtube Saya Bebas Memilih

22 Agustus 2020   23:03 Diperbarui: 22 Agustus 2020   22:52 6612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.unsplash.com (Szabo Viktor)

"Youtube lebih dari TV", sepertinya memang banyak benarnya. Tapi untuk mematikan industri media massa seperti TV, Youtube tidak akan bisa. Mengapa? Karena konten di TV bisa masuk utuh ke dalam Youtube, sedangkan untuk sebaliknya tidak bisa diterapkan secara penuh, hanya secuil saja. 

Tapi mengapa sampai muncul istilah "Youtube lebih dari TV"? Barangkali karena Youtube lebih mendapat perhatian, serta menyediakan ruang yang lebih luas kepada massa. 

Jujur saja, terakhir kali saya benar-benar menjadi audiens dari TV pada tahun 2014 pertengahan. Setelah saya kuliah, saya sudah menikmati berbagai konten yang ada di Youtube. Tentu saja karena TV tidak bisa saya nikmati semasa saya kuliah. Juga, di Youtube lebih banyak konten yang menarik. 

Berbicara lebih jauh soal Youtube, tentu ada banyak konten yang menarik dan bermanfaat. Tapi, ada banyak juga konten yang sangat tidak berkualitas. Karenanya saya menerapkan filter konten yang akan saya saksikan di Youtube. Tidak seperti TV di mana konten yang akan terpapar kepada kita tingkat user and gratification-nya lebih terbatas, di Youtube saya bisa dengan leluasa mencari dan menikmati konten yang saya inginkan. 

Misalnya saja, saya memilih untuk tidak menyaksikan konten para selebriti yang kebanyakan hanya berisi gosip dan perselisihan sesama mereka. Mengapa? Karena saya tidak memerlukan hal seperti itu. Saya tidak perlu tahu dengan kehidupan mereka, apalagi soal perselisihan mereka, yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan saya. 

Dari pada konten yang seperti itu dan kawanannya, saya lebih memilih untuk menikmati konten musik, web series, film pendek, dan sebagainya. Karena memang saya mencari hiburan, bukan sesuatu yang membuat saya ikut merasa andil dalam perseteruan si A dan si Y. 

Soal konten musik, saya biasanya menikmati lagu-lagu para penyanyi, cover, intrumental, atau karaoke. Misalnya saja dari Eclat, Ysablle Cuevas, indomusikgram, dan masih banyak lagi. 

Selain yang sifatnya hiburan, saya juga mencari konten edukasi, misalnya saja ada beberapa saluran yang mengajari bahasa asing. Salah satunya adalah Mandarin Corner yang membantu saya untuk mempelajari bahasa Mandarin. 

Intinya, mengapa saya sampai lebih memilih Youtube daripada TV? Semua berdasarkan pada kebutuhan dan kesesuaian. Saya bisa mencari konten yang saya butuhkan, dan ada banyak konten yang tersedia, tinggal saya cari yang sesuai dengan saya. 

Peringatan dari saya, carilah saluran yang kredibel. Karena ada banyak para kreator yang memproduksi konten tak relevan dengan diri kita. Juga, WASPADA HOAKS. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun