Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Seputar Gedung Parlemen Australia di Canberra

14 Oktober 2014   21:44 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:02 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="aligncenter" width="640" caption="Gedung Parlemen Australia Canberra. Photo : goforfun.com.au"][/caption]

Tahukah anda bahwa gedung parlemen Australia yang terletak di jantung kota Canberra adalah karya arsitek Mitchell/Giurgola & Thorp setelah memenangi kompetisi internasional.Gedung ini secara keseluruhan beserta tamannya menempati area seluas 32 ha.

Nama Canberra itu sendiri oleh sebagian ahli sejarah diperkirakan berasal dari kata Kambera atau Canberry yang bermagna “tempat pertemuan” dalam Bahasa Ngunnawal dari suku aborigin Ngabri.

Pembangunan gedung ini secara keseluruhan memakan biaya AUD 1,1 M dan memerlukan campuran semen sebanyak 300.000 m3. 90% bahan bangunannya berasal dari Australia dan dikerjakan oleh 10.000 pekerja dan dirancang untuk dapat bertahan selama 200 tahun.

Gedung parlemen mulai dibangun pada tahun 1981 dan memerlukan waktu selama 7 tahun untuk menyelesaikannya dan diresmikan padatanggal 9 May 1988.Sidang pertama yang dilaksanakandi gedung ini berlangsung pada tanggal 22 Agustus 1988. Pada setiap musinm sidang gedung parlemen ini melibatkan sebanyak 5000 orang sebagai tenaga pendukung.

Selain sebagai tempat sidang gedung ini berfungsi juga sebagai temapat tujuan wisata. Setiap tahunnya gedung ini dikunjungi oleh 1 juta pengunjung dari dalam maupun luar Australia.

[caption id="" align="aligncenter" width="574" caption="Ruang Sidang Senator. Photo : www.colourfultrips.com"]

Photo : www.colourfultrips.com
Photo : www.colourfultrips.com
[/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="520" caption="Ruang Sidang. Photo : truecolour.com.au"]
Ruang Sidang. Photo : truecolour.com.au
Ruang Sidang. Photo : truecolour.com.au
[/caption]

Di dalam gedung ini terdapat sebanyak 4500 ruangan dengan total luas ruangan 250.000 m2.Interior bangunan beranda gedung dihiasi oleh 48 tiang marmer yang berasal dari Italia dan Portugis.

The great hall gedung ini dihiasi dengan lukisan karpet yang unik dan lantai kayu khas Australia.Lukisan karpet ini dibuat di Melbourne berdasarkan lukisan Arthur Boyd yang menggambarkan daerah semak di pedalaman Australia.Selain itu gedung ini dihiasi juga dengan berbagai lukisan, patung dan perabotan yang dirancang khusus untuk gedung parlemen ini.

[caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="Foyer Gedung . photo : www.hercanberra.com.au"][/caption]

Megah dan indahnya gedung ini membuatnya terasa ramah bagi orang yang mengunjunginya termasuk dalam masa sidang parlemen yang terkadang dihiasi dengan debat panas.Pengunjung dapat menyaksikan secara langsung para wakilnya berdebat secara langsung sekaligus dapat menilai apakah wakil rakyat mampu memegang amanah atau hanya sekedar duduk manis di ruang sidang.

Konon ceritanya, ditanaminya rumput di atap gedung parlemen yang memungkinkan diakses dan diinjak oleh  rakyat Australia bermagna bahwa posisi  anggota parlemen berada di bawah rakyat artinya wajib melayani kepentingan masyarakat.

Sumber tulisan : Parliament of Australia

[caption id="" align="aligncenter" width="602" caption="The Great Hall Photo : www.peo.gov.au"]

Photo : www.peo.gov.au
Photo : www.peo.gov.au
[/caption]

[caption id="" align="aligncenter" width="592" caption="Kawasan Gedung Parlemen photo: www.abc.net.au"]

photo: www.abc.net.au
photo: www.abc.net.au
[/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="645" caption="Atap Gedung yang ditanami rumput. Photo : c1.staticflickr.com"]
Atap Gedung yang ditanami rumput. Photo : c1.staticflickr.com
Atap Gedung yang ditanami rumput. Photo : c1.staticflickr.com
[/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun