Kunjungan luar negeri Pak Jokowi selama 10 hari ke pertemuan terpenting pimpinan dunia APEC di Beijing, ASEAN di Myanmar dan G20 di Brisbane Australia menepis pandangan sebagian orang bahwa Pak Jokowi tidak memiliki kemampuan untuk mengelola hubungan luar negeri karena latar belakangnya.
Bagaimana tidak dalam 10 hari Pak Jokowi di tiga pertemuan terpenting saat ini akan bertemu dan mengadakan pembicaraan dengan hampir semua pimpinan dunia dan menurut catatan banyak kepala negara yang meminta untuk mengadakan hubungan bilateral di sela-sela pertemuan tersebut.
Ada penggalan cerita yang menarik, ketika kabar kedatangan Pak Jokowi ke Brisbane merebak di kalangan masyarakat Indonesia di Australia. Mereka tampak sangat antusias sekali menanti momen bersejarah ini. Apalagi setelah mendapat kepastian Pak Jokowi memastikan hadir di pertemuan G20 ini, setelah sebelumnya sempat ada kabar bahwa Pak Jokowi tidak akan datang ke G20 dan hanya mengutus RI2.
Berbagai komponen masyarakat berbondong-bondong menyatakan keinginannnya untuk bertemu dengan presiden mereka. Mengingat keterbatasan tempat keinginan mereka terpaksa dibatasi karena hanya perwakilan mereka dari berbagai unsur masyarakat yang diundang hadir.
Masyarakat yang ingin bertemu langsung dengan presiden tidak hanya datang dari Brisbane akan tetapi juga berasal dari berbagai kota di Australia. Sungguh merupakan suatu fenomena yang sangat menarik jika dibandingkan dengan kedatangan presiden sebelumnya. Pembeda utama adalah kedatangan mereka untuk bertemu dengan presiden mereka adalah atas dasar keinginan mereka sendiri.
Fenomena ini sebenarnya sudah tampak terlihat pada saat pemilihan presiden yang lalu, dimana dalam sejarah baru pertama kali ini jumlah masyarakat Indonesia di Australia yang memberikan suara yang tertinggi persentasenya jika dibandingkan dengan sebelumnya
Tidak hanya msyarakat Indonesia yang heboh dengan kedatangan Pak Jokowi ini, masyarakat Australia dan Pemerintah Negara bagian juga tampak sangat antusias menyambut kedatangan beliau. Sebagai contoh tempat pertemuan dengan masyarakat di Queenland Univiversity of Technology (QUT) yang semula ditutup untuk umum selama pelaksanaan G20 akhirnya atas kerjasama pihak univeritas dengan pihak pemerintah Queensland dibuka dan disiapkan untuk tempat pertemuan Pak Jokowi dan masyarakat Indonesia setibanya nanti di Brisbane.
Kedatangan Jokowi di pertemuan G20 di Australia merupakan momen yang sangat ditunggu oleh para pakar dan pejabat pemerintah Australia terkait mengingat pentingnya arti Indonesia bagi Australia. Fenomena ini dan kedatangan Pak Jokowi ke Brisbane akan menepis analisa para pengamat dan sebagian orang yang meragukan kemampuan Pak Jokowi dalam menangani hubungan luar negeri.