Angka kematian akibat merokok mencapai 6 juta jiwa setiap tahunnya.  World Health Organization (WHO)memprediksi bahwa jika tren ini berlanjut maka  korban jiwa akibat  merokok pada abad ini akan mencapai 1 milyar.
Prediksi ini cukup beralasan karena dampak negatif  merokok terkait dengan paling tidak pada munculnya 17 macam tipe kanker pada manusia.
Dampak buruk  merokok pada tubuh memang sudah banyak diberitakan, namun tampaknya bagi para pencandu rokok masih belum dianggap sebagai ancaman yang sangat serius bagi kesehatannya.
Kenikmatan rokok sesaat seolah membutakan pikiran sehat akan bahaya merokok sehingga peringatan bahaya merokok sama sekali tidak pernah diperhatikan.  Kalaupun ada yang menyadarinya, faktor  kesulitan berhenti merokok ditambah dengan angka perokok baru membuat angka merokok terus meningkat di Indonesia.
Penelitian terbaru yang diterbitkan di Journal of Science berhasil membuktikan keterkaitan langsung merokok dengan kejadian mutasi sekaligus berhasil  mengkuantifikasi besarnya dampak merokok ini terhadap terjadinya kerusakan blue print DNA.
Hasil penelitian yang dilakukan para peneliti yang dipublikasikan di Journal of Science ini merupakan studi terbaru yang berhasil membuktikan adanya hubungan langsung antara jumlah rokok yang dikonsumsi per hari dengan jumlah mutasi DNA Â tumor.
Laju mutasi yang tertinggi akibat merokok ini terjadi pada  kanker paru, namun tidak hanya sampai disitu saja, merokok juga berdampak pada mutasi sel  tumor yang ada di bagian tubuh lainnya.
Dengan melakukan penelitian pada lebih dari 5000 tumor pada perokok dan bukan perokok, para peneliti berhasil menemukan penciri mutasi yang dinamakan dengan mutational signatures yang terkait kerusakan DNA pada perokok.
Kejadian mutasi akibat merokok ini dimulai dari kerusakan DNA yang akan berujung pada kejadian kanker.  Jumlah dan laju  mutasi ini berbeda dari satu individu ke invididu lainnya, namun dapat dipastikan mutasi ini terjadi akibat merokok.
Organ tubuh lainnya yang terpengaruh adalah terjadinya rata rata 97 mutasi pada larynx, 39  mutasi pada pharynx, 23 mutasi pada mulut, 18 mutasi pada empedu dan 6 mutasi pada hati pada setiap sel setiap tahunnya. Hasil studi ini juga mengungkap  bahwa merokok akan mempercepat laju mutasi.