Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Penemuan Tengkorak Berumur 2 Juta Tahun yang Mengubah Sejarah Evolusi Manusia

14 November 2020   15:43 Diperbarui: 14 November 2020   15:50 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peneliti bersama Tengkorak purba yang berusia 2 juta tahun. Photo: La Trobe University

Menggali sejarah manusia memang selalu menarik karena menyangkut  pertanyaan kapan sebenarnya manusia menguhi bumi ini.

Penemuan tengkorak yang hampir lengkap  oleh tim peneliti arkeologi La Trobe University di sebuah gua bernama Drimolen dekat Johannesburg Afrika Selatan di tahun 2018 lalu dianggap sebagai  temuan penting yang dapat mengisi kepingan mosaik sejarah evolusi manusia yang hilang.

Tidak  tanggung tanggung setelah diperkirakan umur tengkorak tersebut menggunakan teknologi terkini, didapat  angka 2 juta tahun lalu.

Tengkorak yang berumur 2 juta tahun lalu ini merupakan bagian dari sejarah mikroevolusi manusia yang tentunya akan memberikan sumbangan besar terkait cabang evolusi manusia.

Berdasarkan hasil identikasi umur dan strukturnya tengkorak ini diperkirakan memiliki hubungan sangat dekat dengan nenek moyang manusia modern Homo erectus dan diperkirkan hidup bersamaan pada era yang sama.

Tengkorak yang memiliki gigi besar ini  digolongkan sebagai spesies Paranthropus robustus yang hidup dan memiliki kemampuan berjalan seperti Homo erectus.

Dalam  dunia arkeologi penemuan tengorak  yang hampir lengkap ini memang sangat jarang sekali.  Kemungkinan karena lokasi ditemukannya tengkorak  ini di dalam gua yang memiliki sistem jalur yang sangat rumit inilah yang melindungi tengkorak ini dari kehancuran akibatpengaruh  cuaca atau gangguan lainnya.

Lokasi temuan tengkorak yang sulit dijangkau dan rumit tersembunyi di Gua membuat tengkorak ini terlindungi dengan baik. Photo: La Trobe University
Lokasi temuan tengkorak yang sulit dijangkau dan rumit tersembunyi di Gua membuat tengkorak ini terlindungi dengan baik. Photo: La Trobe University
Perlu waktu yang cukup lama untuk menyatukan kepingan tengkorak purba ini. Photo: La Trobe University
Perlu waktu yang cukup lama untuk menyatukan kepingan tengkorak purba ini. Photo: La Trobe University
Tengkrak Paranthropus robustus ini berusia 2 juta tahun dan hidup bersamaan waktunya dengan Homo erctus yang dinggapkap sebagai nenek moyang manusia modern. Photo: La Trobe Univeristy
Tengkrak Paranthropus robustus ini berusia 2 juta tahun dan hidup bersamaan waktunya dengan Homo erctus yang dinggapkap sebagai nenek moyang manusia modern. Photo: La Trobe Univeristy
Walaupun ditemukan dlaam satu lokasi  temuan yang spektakuler ini tetap saja memaksa tim peneliti bekerja keras menyatukan kepingan tengkorak sampai membentuk tengkorak  manusia yang hampr lengkap.

Disamping memiliki kemampuan berjalan tegak Paranthropus robustus ini memiliki otak yang kecil dan gigi yang lebih besar yang berbeda dengan Homo erectus yang memiliki otak yang lebih besar.

Dengan kondisi fisik seperti ini diperkirakan sekitar 2 juta tahun lalu jumlah  Paranthropus robustus lebih banyak menghuni bumi dibandingkan dengan Homo erectus.

Potongan fosil Paranthropus robustus sebelumnya memang pernah ditemukan sehingga dengan temuan yang sangat terbatas ini Paranthropus robustus  sebelumnya diperkirakan  hidup dengan struktur sosial kehidupan seperti gorilla saat ini dimana Paranthropus robustus laki lakinya memiliki struktur tubuh yang jauh lebih besar jika dibandingkan dengan yang wanita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun