Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

PHK di Australian Nasional University, Peringatan bagi Dunia Pendidikan Tinggi Indonesia

16 September 2020   19:10 Diperbarui: 18 September 2020   10:12 7339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo: ASEAN Scholarship

Dampak penurunan pendapatan yang dialami ANU juga terjadi di perguruan tinggi ternama lainnya di Asutralia seperti di University of Sydney, Curtin University dan universitas lainnya. Sebagai contoh University of New South Wales juga telah memberhentikan dan menghilangkan 265 posisi atau sekitar 3,8 % dari jumlah pekerjanya.

Australia memang mengandalkan pendapatan dari adanya mahasiswa asing yang melakukan studi di negara kangguru ini.  Sampai dengan tahun 2017 lalu pendapatan dari mahasiswa asing ini menempati urutan ke-4 dari pendapatan nasional Australia.

Jadi memang dapat difahami jika berkurangnya jumlah mahasiswa asing akibat pandemi korona ini akan berdampak tidak saja pada pendapatan universitas namun juga sektor riil lainnya dimana mahasiswa asing menghabiskan biaya hidupnya.

Upaya universitas untuk meningkatkan jumlah mahasiswa asing tampaknya tidak akan berhasil dalam waktu yang dekat  Demikian juga pengembangan bisnis lain yang menjadi andalan pendapatan universitas karena keduanya terdampak parah pandemi korona.

Harapan universitas di Australia untuk mendapatkan bantuan pembiayaan dari pemerintah dan pihak swasta  juga sulit diharapkan karena pendapatan pemerintah Australia juga menurun tajam karena terjadi penciutan perekonomian akibat pandemi korona. Demikian juga komersialisasi hasil penelitian juga mengalami perlambatan yang cukup siknifikan.

Bagaimana dengan Indonesia?

Dampak pandemi korona yang sudah merambah dunia pendidikan bukanlah hanya terjadi di Australia saja namun terjadi di seluruh dunia termasuk Indonesia.

Universitas negeri di Indonesia kemungkinan masih bisa bertahan untuk beberapa saat tanpa harus melakukan pemutusan hubungan kerja karena sebagian besar gaji dosen dan tenaga kependidikannya masih ditanggung pemerintah. Namun keadaan perekonomian orang tua mahasiswa yang sudah terdampak korona paling tidak akan  mempengaruhi kemampuan orang tua untuk membayar SPP.

Sudah banyak mahasiswa mengajukan keringan UKT karena adanya pandemi ini yang tentunya akan berdampak pada pendapatan universitas dan kesehatan keuangannya.

Demikian juga universitas swasta besar kemungkinan masih bisa bertahan dalam beberapa tahun untuk menjalankan roda pendidikannya, namun baik universitas negeri maupun swasta besar memiliki daya tahan yang terbatas  dalam bertahan jika pandemi  korona terus memburuk.

Korban yang paling terdampak pandemi korona ini diperkirakan akan menimpa universitas  swasta kecil yang jika ada perbaikan akan segera melakukan tindakan drastis seperti melakukan PHK untuk mempertahankan kelangsungan univeritas nya, karena  pendapatan utamanya yaitu dari SPP mahasiswa menurun tajam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun