Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Belajar Pelaksanaan Hukuman Mati dari Jepang

6 Juli 2018   21:00 Diperbarui: 7 Juli 2018   08:43 3250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Shoko Asahara ketua sekte hari kiamat termasuk yang dihukum mati hari jumat ini. Photo: AFP.

Hari Jumat pagi waktu Jepang, hukuman mati di negeri matahari terbit ini kembali menggeliat.

Pelaksanaan hukuman mati terhadap teroris kelompok sekte "Hari Kiamat" ini memang menjadi pemberitaan  di Jepang dan juga bagi dunia, karena tidak saja menghukum mati satu orang namun 7 orang.

Orang yang dihukum mati ini adalah anggota sekte Aum Shinrikyo termasuk pimpinannya  yang bernama Shoko Asahara dengan cara digantung.  Dengan telah dilaksanakannya hukuman mati ini masih ada 6 orang anggota sekte yang menunggu pelaksanaan hukuman mati. Pimpinan sekte ini  ketika  pelaksanaan hukuman mati jumat lalu berusia 63 tahun setelah upaya hukum  selama 23 tahun habis.

Jika dibuka catatan sejarah hukuman mati di Jepang, maka kita akan menemukan fakta bahwa Jepang telah melakukan mortarium hukuman mati namun berakhir pada tahun 2010 lalu. Sejak berakhirnya moratorium ini sudah ada 8 pelaksanaan hukuman mati sebelum pelaksanaan hukuman mati anggota kelompok Hari Kiamat ini.

Sebelumnya tampaknya rencana hukuman  mati ini dirahasiakan karena terbukti media tidak mendeteksi rencana pelaksanaan hukuman mati ini.  Pelaksanaannya baru diketahui ketika Menteri Kehakiman Jepang menjelaskan pelaksanaan hukuman mati ini dan  mengapa kelompok ini dihukum mati.

 Kenapa mereka dihukum mati?

Pada tahun 1995 lalu anggota kelompok ini melakukan serangan dengan menggunakan gas Sarin kepada penumpang kereta bawah tanah di Tokyo.

Akibat serangan tersebut 13 orang meninggal dunia dan berdampak pada  5000  korban karena gas Sarin memang termasuk kedalam gas yang mematikan dan mengakibatkan mual, tercekik, kelumpuhan  dan kebutaan.

Serangan yang dilakukan anggota sekte ini dilaksanakan pada tanggal 20 Maret 1995 dengan cara melepaskan gas Sarin di kereta bawah tanah.  Mereka meninggalkan tas tas berisi   gas syaraf berbentuk cairan  yang sebelumnya sudah ditusuk tusuk agar dapat melepaskan gas tersebut.

Beberapa saksi mata  menyatakan bahwa mereka melihat tas yang bocor dan menimbulkan bau menyengat dan terasa pedih dimata. Setelah itu hanya dalam hitungan  detik saja para penumpang kereta tercekik dan mengalami kelumpuhan serta meninggal dunia.

Siapa sebenarnya mereka?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun