Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Letusan "Toba Super Volcano" yang Menentukan Sejarah Evolusi Manusia

13 Maret 2018   12:07 Diperbarui: 13 Maret 2018   17:42 4680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gunung Toba meletus sekitar 74 tibu tahun lalu dan telah merubah wajah bumi. Photo: www.livescience.com

Sebagian kelompok manusia yang saat itu hidupnya tergantung dari hasil buruan ada  yang lenyap untuk selamanya karena tingkat kematian yang tinggi.

Rusaknya ekosistem akibat letusan gunung Toba ini ternyata memengaruhi keragaman manusia yang hidup saat itu, karena ternyata ada kelompok orang yang dapat bertahan dan ada juga yang tidak dapat bertahan sehingga mengalami kepunahan.

Kelompok orang yang dapat bertahan dalam situasi yang sangat buruk ini disebut dengan refugia.  Kelompok refugia ini  umumnya dapat bertahan dengan memakan ikan yang  diperolehnya di wilayah pantai. 

Saat itu pengaruh letusan gunung Toba lebih kecil pada kehidupan ikan jika dibandingkan dengan tanaman dan hewan yang ada di daratan sehingga berbagai jenis ikan dan hewan laut lainnya berhasil bertahan hidup.

Bagaimana membuktikannya ?

Saat gunung Toba Meletus, gunung ini menyemburkan batu batuan, gas dan bagian mikroskopik gelas lainnya yang dinamakan dengan cryptotephra.  Jika dilihat di bawah mikroskop pecahan mikroskopis gelas ini berbentu seperti kait.  Saat letusan Cryptotephra inilah  yang menyebar hampir ke seluruh wilayah bumi.

Para pakar gunung berapi berhasil menggunakan cryptotephra yang terproteksi dalam  resin yang terpangkap di berbagai sedimen   untuk menelusuri asal usul nya sehingga dapat menggambarkan  bahwa letusan gunung Toba dampaknya mencapai di wilayah Afrika.

Para peneliti mencari jejak letusan gunung Toba di Afrika. Photo: Dr. Jayne Wilkins
Para peneliti mencari jejak letusan gunung Toba di Afrika. Photo: Dr. Jayne Wilkins
Penelitian yang dilakukan di wilayah Pinnacle Point 5-6  dekat kota Mossel Bay  di Afrika Selatan ini berhasil mengidentifikasi cryptotephra yang berusia sekitar 74.000 tahun yang bersamaan waktunya dengan letusan gunung Toba.

Jejak letusan gunung Toba ditemukan di The Pinnacle Point. Sumber: Erich Fisher
Jejak letusan gunung Toba ditemukan di The Pinnacle Point. Sumber: Erich Fisher
Cryptotephra pecahan gelas dalam ukuran mikro dari letusan gunung toba yang ditemukan di Afrika. Photo: Racheal Johnsen
Cryptotephra pecahan gelas dalam ukuran mikro dari letusan gunung toba yang ditemukan di Afrika. Photo: Racheal Johnsen
Penemuan cryptotephra yang terperangkap di sedimen di wilayah ini berhasil dibuktikan berasal dari letusan gunung Toba yang meletus sekitar 74.000 tahun yang lalu dan berpengaruh besar terhadap kehidupan manusia yang hidup saat itu.

Pengaruhnya pada Keragaman Manusia

Hasil temuan ini menguatkan dugaan sebelumnya bahwa tetusan gunung Toba merupakan letusan gunung berapi terbesar yang pernah terjadi di bumi ini dalam kurun waktu 2 juta tahun yang berpengaruh besar pada ekosistim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun