Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Benarkah Madu Itu Superfood?

18 September 2017   13:35 Diperbarui: 18 September 2017   15:38 3080
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.well-beingsecrets.com

Jika kita amati dengan jeli, maka kita akan menemukan fenomena terkait dengan  sederetan kepercayaan akan "khasiat" madu , sehingga madu didengung dengungkan dan dikategorikan sebagai salah satu "superfood" yang dapat mengatasi alergi, flu, demam, sakit tenggorokan, infeksi, mengobati luka, meningkatkan stamina, menurunkan kolesterol, mengatasi diabetes, mengencangkan kulit, mengurangi kerontokan rambut, memperbaiki kualitas tidur dll.

Tidak hanya sampai disitu saja, madu dipercaya dapat mengobati  infeksi mata, kesulitan bernafas, masalah kerusakan gigi dan masalah pencernaan serta infeksi kulit. 

Jika kita melihat catatan sejarah,  memang penggunaan madu untuk pengobatan sudah dilakukan sangat lama sekali.  Rekam jejak penggunaan madu untuk pengobatan ini terekam dengan jelas seiring dengan berkembangnya budaya dan juga agama.

Pertanyaan yang muncul selanjutnya adalah dengan sederetan khasiat terseut benarkah madu tergolong sebagai "superfood" yang sangat spesial sehingga dipercaya dapat mengobati berbagai penyakit?

Pembuktian ilmiah khasiat madu

Catatan sejarah menunjukkan bahwa madu digunakan sebagai bahan pengobatan modern baru dimulai pada abat ke 20.  Madu memang disepakai memiliki fungsi anti mikroba karena kandungan gula nya yang tinggi dan pH yang rendah.

Dalam dunia pengobatan barat, ternyata khasiat madu tidak banyak dipertimbangkan.  Madu hanya dikategorikan sebagai bahan yang tidak berkhasiat dan hanya masuk dalam katerori bahan tidak berbahaya.

Dari berbagai kumpulan hasil penelitian madu terbukti  menghasilkan hydrogen peroxide ketika ensim yang dikandung madu yang bernama glucose oxidase bereaksi dengan glukosa dan molekul hidrogen dalam air. Keberadaan  hydrogen peroxide ini membuat madu jika dicampur dengan air dan dioleskan pada luka dapat berfungsi sebagai pencegah infeksi.

Kualitas antimikroba madu ini sangat tergantung pada jenis polen yang dikumpulkan oleh lebah.  Oleh sebab itu,  lebah yang dipelihara dikawasan tertentu yang memiliki tumbuhan berbunga tertentu akan membuat kualitas madu berbeda.

Berdasarkan hasil penelitian juga berhasil dibuktikan bahwa kualitas madu sebagai zat antimikroba berbeda dari satu jenis madu dengan jenis madu lainnya.  Bahkan jenis madu tertentu memiliki kualitas anti mikrobanya 100 kali lebih tinggi dari jenis madu lainnya.

Sebagai contoh salah satu jenis madu yang cukup mahal harganya karena dipercaya memiliki khasiat yanglebih adalah madu Manuka.  Madu jenis ini dinamakan madu Manuka karena lebahnya dipelihara di kawasan yang ditumbuhi oleh pohon Manuka (Leptospermum scoparium) yang umumnya ditemukan di Australia dan New Zealand.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun