Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Sepenggal Kisah Kontroversi Penggunaan Timbal dalam Bahan Bakar

28 Agustus 2017   09:58 Diperbarui: 28 Agustus 2017   16:35 2485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo: www.ucsusa.org

Pakar kesehatan dunia berdasarkan bukti ilmiah kini sepakat bahwa bahan bakar yang mengandung timbal (leaded petrol) memiliki dampak buruk bagi kesehatan.  Sejak ditemukannya timbal memang selalu mengundang kontroversi, bahkan Thomas Midgley ahli kimia pada tahun 1924 sengaja membasuh tangannya dengan  tetraethyl lead yang dikenal oleh umum sebagai timbal ini pada suatu acara konferesi press untuk membuktikan bahwa timbal itu aman bagi kesehatan.

Para pakar lingkungan dan kesehatan memang sudah memperingatkan pihak General Motor ketika perusahaan ini sekitar 100 tahun lalu menambahkan timbal ini  ke dalam bahan bakar untuk meningkatkan performa mesin. Bahkan kalau kita runut sejarahnya, sekitar 2000 tahun yang lalu seorang teknik sipil di jaman Romawi kuno yang bernama Vitruvius sudah memperingatkan akan bahaya timbal  ini bagi kesehatan.

Dari hasil penelusuran data ternyata ada beberapa kejadian yang cukup drastis yang terjadi beberapa hari sebelum Thomas Midgley mencuci tangannya dengan  tetraethyl lead  yang dianggap sebagai temuan telah merubah wajah dunia ini.

Sehari sebelum Thomas Midgley memperagakan mencuci tangan dengan  tetraethyl lead, salah seorang pekerja  perusahan pengolahan bahan bakar di New Jersey yang bernama Thomas Midgley mengalami halusinasi dan keesokan harinya dia berputar putar di laboratorium sambil berteriak teriak.  Kondisi ini terus memburuk sampai akhirnya polisi mengikatnya dan membawanya ke rumah sakit.  Akhirnya sehari setelah dibawa ke rumah sakit dia meninggal dunia.

Menurut Tim Harford jurnalis dari BBC, dalam waktu 1 minggu,  4 dari 35 yang bekerja di  pengolahan bahan bakar tersebut dibawa ke rumah sakit dengan gejala yang sama. Semua kejadian ini dihubungkan dengan temuan tetraethyl lead   di laboratorium tersebut.

Sejak kejadian ini banyak lagi laporan kejadian yang hampir sama ketika tetraethyl lead dikembangkan dan diproduksi secara masal, temasuk oleh perusahan ternama dunia DuPont untuk digunakan dalam industri.

Penemuan tetraethyl lead  dan penambahan timbal ke dalam bahan bakar memang diawali oleh kejadian yang sangat mengkhawatirkan, namun pertanyaan yang muncul sekarang kenapa begitu lama dunia baru mengurangi dan melarang penggunaan timbal ini dalam bahan bakar?

Pro dan kontra

Tetraethyl lead memang dapat diproduksi secara aman, namun mencampurkan aditif ini ke dalam bahan bakar merupakan tindakan yang mengundang tanda tanya besar karena akan menciptakan sumber penyebaran timbal yang tidak terkendali melalui knalpot kendaraan yang membuat lingkungan terkontaminasi.

Sejak awal ada dua kubu pendapat ekstrim terkait dengan tetraethyl lead ini, yaitu bahayanya bagi kesehatan dan manfaatnya bagi dunia industri.  Bahkan pada bulan Mei 1925 di sebuah konferensi yang khusus membahas masalah ini yang disponsori oleh pemerintah Amerika perbedaan dua kutub ini semakin meruncing.

Pihak General Motor dan Standard Oil saat ini menyebut bahwa tetraethyl lead sebagai "gift of God" dan berargumentasi bahwa penggunaanya dalam bahan bakar dan pengembangannya  harus diteruskan karena sangat penting bagi umat manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun