Mohon tunggu...
Roza Oktama
Roza Oktama Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Peta

Anjing yang dibesarkan taringnya sendiri. Fan of Jarjit Singh.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pengelolaan Air Bersih, Pesan dari Long Beach 1983

15 April 2018   19:28 Diperbarui: 15 April 2018   19:33 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Long Beach adalah sebuah kota yang terletak di California, Amerika Serikat, di pantai samudera Pasifik. Long Beach adalah kota terbesar ke-36 di Amerika Serikat dan ke-7 di California. Pada tahun 2005, diperkirakan populasi kota ini mencapai 463.956 jiwa. Long Beach juga memiliki pelabuhan terbesar di dunia yakni Long Beach Port. Kota ini juga memiliki industri minyak bumi skala besar dan juga industri manufaktur termasuk pesawat, otomotif, elektronik dan perlengkapan audiovisual serta peralatan rumah tangga. Kota ini juga merupakan pusat dari perusahaan seperti Epson Amerika, Molina Healthcare, Scan Health Care, dan Polar Air Cargo (Sumber: Wikipedia). 

Ancaman terhadap air bersih di Long Beach hadir dengan tingkatan tersendiri. Kebutuhan air bersih terbilang tinggi hingga pencemaran sumber daya air. Di kota-kota besar di Indonesia sekarang ini, ancaman tersebut bukan lagi hal yang baru.

Di tahun 1983, guna menjawab berbagai ancaman terhadap air bersih di Long Beach, Negara Bagian California memiliki sebuah sistem peraturan tersendiri. Pihak penanggungjawab suplai air bersih di Long Beach diharuskan untuk menyiapkan Rencana Pengelolaan Air Perkotaan/Urban Water Management Plan (UWMP), dengan lama berlaku dari dokumen tersebut adalah selama lima tahun. Long Beach Water Department (LBWD) adalah pemasok air di Kota Long Beach. LBWD diharuskan untuk melaporkan, mendeskripsikan, dan mengevaluasi serangkaian upaya-upaya pengelolaan air bersih, dengan garis besar sebagai berikut:

1. Menghitung secara rinci kebutuhan air bersih, serta memproyeksikannya sampai 20 tahun ke depan;

2. Prediksi, melaksanakan langkah preventif, serta mempersiapkan strategi tersendiri dalam menghadapi ancaman kekeringan;

3. Tahapan tindakan yang akan dilakukan LBWD untuk menangani hingga 50 persen pengurangan pasokan airnya; dan

4. Mengelola penggunaan air, serangkaian upaya sistematik dalam mendaur ulang air, serta upaya konservasi yang efisien dan praktis.

Beberapa hal yang dipelajari dari garis besar pengelolaan air bersih di Long Beach antara lain:

1. Terdapat peraturan serta sistematika pengawasan berstrata yang efektif;

2. Teknis pengelolaan air bersih yang diterapkan sudah merupakan paket komplit, meliputi perhitungan kebutuhan dan potensi air bersih, langkah-langkah prevensi dari defisit pasokan air bersih, hingga serangkaian upaya menjaga kesetimbangan neraca air bersih melalui manajemen penggunaan air, daur ulang air, dan konservasi daerh tangkapan air.

Kontroversi terkini terjadi di Kota Jakarta, dengan ancaman yang kurang lebih sama dengan apa yang dihadapi Long Beach di tahun 1983. Serangkaian upaya yang ideal dilakukan, malah dikesampingkan dan kemudian problem pengelola air bersih antara pihak swasta dengan pemerintah terjadi. Dari aspek perencanaan, rencana realisasi Upaya daur uang air dalam wujud air kran siap minum juga dicabut dari RPJMD 2017-2022 (Sumber: thejakartapost.com). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun