Royyan Zuhdi Arrifqi
181910501036
Universitas Jember
Kota perdagangan dan industri, begitulah sebutan bagi Kota Madiun. Kota yang menjadi salah satu pusat pelayanan skala wilayah yang berada di bagian barat Provinsi Jawa Timur. Lingkup pelayanannya meliputi Kabupaten Madiun, Kabupaten Magetan, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Ponorogo dan Kabupaten Pacitan. Luas wilayahnya kurang lebih hanya sebesar 33 kilometer persegi yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Madiun. Secara geografis luas wilayah dari Kota Madiun tidaklah besar, namun perekonomian di Kota ini menjadi salah satu yang terbaik di Provinsi Jawa Timur. Berdasarkan nilai PDRB Kota Madiun pada jangka waktu tahun 2013 -- 2017, perdagangan, industri, dan informasi komunikasi menjadi penyumbang terbesar bagi perekonomian Kota Madiun.
Berbeda dengan kebanyakan kota di Pulau Jawa yang PDRB terbesarnya berasal dari sektor pertanian, Kota Madiun mendapatkan sumbangsih terbesar PDRB wilayahnya berasal dari perdagangan baik skala kecil hingga menengah. Oleh karena itu, hampir di semua wilayah Kota Madiun memiliki fungsi guna lahan sebagai wilayah perdagangan dan hanya sedikit wilayahnya yang berfungsi sebagai lahan pertanian. Banyak pusat perbelanjaan besar yang berdiri di Kota Madiun diantaranya Lawu Plaza, Presiden Plaza, Suncity Mall, Transmart, Timbul Jaya Plaza, Pasar Besar Madiun dan lain lainnya.
Sektor lain yang berkembang di Kota Madiun adalah industri pengolahan, ada dua jenis industri pengolahan yang memiliki sumbangsih paling besar bagi PDRB Kota Madiun yakni industri minuman makanan dan industri alat angkutan yang keduanya memiliki nilai 83 persen dari seluruh total PDRB sektor industri pengolahan. Sektor industri makanan dan minuman di Kota Madiun diantaranya adalah pembuatan oleh oleh khas seperti brem, madu mongso, kerupuk salak, kerupuk puli, kue kering dan banyak lagi industri makanan yang lainnya.
Industri pengolahan paling besar di Kota Madiun yakni Pabrik Gula Redjo Agung dan Industri Kereta Api (INKA), keduanya terletak di Jalan Ringroad Kota dan saling bersebelahan. Pabrik Gula Redjo Agung sudah berdiri sejak 1894 yang merupakan sisa peninggalan zaman kolonialisme, keberadaannya sebagai tempat pengolahan hasil pertanian yakni tebu dari daerah di sekitar Kota Madiun. Sedangkan INKA Kota Madiun merupakan salah satu industri alat angkutan terbesar di Indonesia, keberadaannya menjadi salah satu penggerak perekonomian di Kota Madiun.
Dalam ekonomi, perhitungan komoditas yang menjadi unggulan suatu daerah dapat dilakukan dengan analisis LQ dan SLQ. Analisis ini pada dasarnya menyajikan perbandingan relative antara kemampuan suatu sektor di daerah yang diselidiki dengan kemampuan sektor yang sama pada daerah yang menjadi acuan. Berdasarkan perhitungan LQ pada sektor sektor ekonomi di Kota Madiun, didapatkan nilai lebih dari satu pada sektor industri pengolahan yang menandakan bahwa sektor tersebut merupakan unggulan dan menjadi prioritas bagi pengembangan ekonomi di Kota Madiun.