Mohon tunggu...
Roy Soselisa
Roy Soselisa Mohon Tunggu... Guru - Sinau inggih punika Ndedonga

Sinau inggih punika Ndedonga

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Menghitung yang Tersisa, Berjuang Bersama

5 November 2016   09:02 Diperbarui: 5 November 2016   09:17 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seminggu telah berlalu, perhelatan empat tahunan dari ajang akbar olahraga disabilitas di Indonesia. Dalam Peparnas XV Tahun 2016 kali ini, Provinsi Jawa Timur berhasil kembali menduduki klasemen sepuluh besar dengan perolehan medali sejumlah 15 emas, 15 perak, dan 17 perunggu (klasemen keseluruhan). 

Dari jumlah perolehan medali tampak mengalami peningkatan satu medali emas bila dibandingkan dengan empat tahun yang lalu pada saat Peparnas XIV Tahun 2012 di Riau, kala itu kami berhasil menduduki klasemen ke delapan dengan perolehan medali sejumlah 14 emas, 18 perak, dan 18 perunggu. Bahkan mengalami peningkatan tiga medali emas bila dibandingkan dengan delapan tahun yang lalu pada saat Porcanas XIII Tahun 2008 di Kalimantan Timur dengan perolehan medali 12 Emas, 11 Perak, dan 10 Perunggu—Porcanas merupakan singkatan dari Pekan Olahraga Cacat Nasional, yang kemudian berubah nama menjadi Pekan Paralimpik Nasional yang disingkat menjadi Peparnas.

Raihan tersebut tentu merupakan prestasi yang menggembirakan, mengingat dengan kami dapat ikut serta dalam Peparnas XV saja sudah merupakan sebuah anugerah (selengkapnya), ditambah pula tidak pernah diselenggarakan pemusatan latihan dalam rangka mempersiapkan diri untuk menghadapi Peparnas XV, serta banyaknya atlet Provinsi Jawa Timur yang berpotensi meraih medali emas—dan memang terbukti telah menyumbangkan medali emas dalam Peparnas kali ini—telah hengkang ke provinsi lain karena berbagai tawaran yang lebih menjanjikan dengan bonus yang menggiurkan. 

Lawan-lawan kami pun merupakan raksasa dalam pembinaan dan pengembangan olahraga disabilitas di Indonesia, salah satu contoh untuk provinsi yang berada satu peringkat di bawah kami mendapatkan anggaran pembinaan dalam setahun sebesar Rp 1,2 Milyar (satu milyar dua ratus juta rupiah), sementara kami sama sekali tak ada anggaran apa pun untuk pembinaan.

Dengan sudut pandang yang lebih luas, peningkatan prestasi yang kami miliki sebenarnya lebih dari hanya sekadar bertambah satu medali emas. Selepas hengkangnya banyak atlet Provinsi Jawa Timur ke provinsi lain, kami tidak pernah menghitung yang hilang, namun kami menghitung yang tersisa. 

Dari menghitung yang tersisa inilah kami berangkat dengan penuh keyakinan dapat memberikan yang terbaik dari diri kami sendiri, hingga terkumpul sebanyak 15 medali emas, dan peningkatan prestasinya terletak pada 11 medali emas yang ada disumbangkan oleh atlet-atlet yang masih berusia di bawah 18 tahun—sebagian merupakan wajah baru, sementara yang wajah lama pada Peparnas XIV yang lalu masih menjadi bayang-bayang peraih medali emas—bahkan mereka tidak hanya sekadar menyumbangkan medali emas, tiga atlet di antaranya dari cabang olahraga renang telah berhasil memecahkan rekor Peparnas pula.

Menghitung yang tersisa akan terus kami lakukan untuk menyongsong masa depan pembinaan dan pengembangan olahraga disabilitas di Provinsi Jawa Timur yang lebih cerah. Menghitung yang tersisa bukan hanya pada peraih medali, melainkan menghitung yang tersisa pada segala potensi sumber daya atlet yang masih banyak tersebar di provinsi tercinta ini. 

Menghitung yang tersisa bukan hanya pada potensi sumber daya atlet, melainkan menghitung yang tersisa pada potensi sumber daya organisator yang bisa bergandengan tangan dan berjuang bersama untuk sesuatu yang lebih besar dengan visi yang jauh ke depan, bukan menghitung mereka yang ingin menjadi organisator dengan bermodalkan janji manis dan bualan indah dari lidah yang berbisa hanya untuk kepentingan pribadi yang sempit dan berpotensi memecah belah kesatuan yang telah terbina.

Kota Pahlawan, 5 November 2016

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun