Mohon tunggu...
Rosyad Faruq
Rosyad Faruq Mohon Tunggu... Penulis - All social media : @rosyadakew

de omnibus debitandum

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sema Paramadina x Orde Baru

12 Maret 2020   16:50 Diperbarui: 12 Maret 2020   16:51 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pendahuluan

Pada dasarnya berdirinya sebuah organisasi merupakan bentuk saling keterbutuhan antar individu dengan individu yang lainnya dikarenakan manusia merupakan makhluk sosial yang tak bisa bergantung sendiri. Berangkat dari hal tersebut, maka berdirinya sebuah organisasi kemahasiswaan memiliki tujuan untuk mencapai cita-cita organisasi tersebut didirikan. 

Organisasi pun memiliki hakikat sebagai wadah suatu kelompok individu yang diciptakan untuk mencapai cita-cita dan tujuan pendiriannya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hakikat dan tujuan organisasi adalah dua hal yang tak dapat dipisahkan. 

Adapun kemunculan suatu organisasi tak dapat dipisahkan dari sifat dan watak manusia yang menurut seorang filsuf yang berasal dari Yunani yaitu Aristoteles, yang menjelaskan bahwa manusia adalah zoon politicon, yang memiliki arti sebagai makhluk yang berpolitik sehingga sebuah organisasi yang didirikan merupakan sebuah lembaga yang memiliki kedaulatan yang sangat kuat namun tetap memiliki batasan dalam pelaksanaannya dalam mencapai kebahagiaan bagi anggota-nya.

Bonum Publicum, common good, common weal

Demokrasi hadir sebagai sistem politik yang berasal dari Yunani pada abad ke-5 SM, ketika orang-orang mencoba menjawab pertanyaan bagaimana suatu sistem politik harus diorganisasikan agar dapat memenuhi kepentingan dan kesejahteraan bersama masyarakat. Konsep demokrasi merupakan konsep evolutif dan dinamis, bukan sebuah konsep yang bersifat statis sehngga konsep demokrasi selalu mengalami perubahan karena perilaku manusia yang berubah dari waktu ke waktu baik dari bentuk maupun substansinya.

Dalam bukunya Masykuri Abdillah dalam bukunya yang berjudul Demokrasi di Persimpangan Makna, teori demokrasi modern kini terdapat tujuh kriteria yang harus dipenuhi oleh sebuah sistem demokrasi yaitu :

  • Kontrol atas keputusan pemerintah mengenai kebijakan secara konstitusional diberikan kepada pejabat yang dipilih;
  • Pejabat dipilih melalui pemilihan yang jujur dan teliti;
  • Semua orang dewasa memiliki hak untuk memilih;
  • Semua orang dewasa memiliki hak untuk mencalonkan diri pada jabatan-jabatan di pemerintahan, walaupun batasan umur untuk menduduki jabatan mungkin lebih tinggi ketimbang hak politiknya;
  • Rakyat memiliki hak untuk menyuarakan pendapat tanpa ancaman hukuman yang berat mengenai berbagai persoalan politik yang didefnisikan secara luas, termasuk mengkritik para pejabat pemerintahan, rezim, tatanan sosio-ekonomi, dan ideologi yang berlaku;
  • Rakyat memiliki hak untuk mendapatkan sumber-sumber informasi alternatif. Sumber-sumber informasi alternatif yang ada dilindungi oleh hukum; dan
  • Untuk meningkatkan hak-hak mereka, rakyat juga mempunyai hak membentuk lembaga-lembaga atau organisasi-organisasi yang relatif independen, termasuk berbagai politik dan kelompok kepentingan independen.

Dalam bukunya yang berjudul Dasar-dasar Ilmu Politik, Mirian Budiarjo berpendapat bahwa tujuan dibentuknya sebuah negara atau organisasi adalah untuk mencapai kebahagiaan bagi masyarakatnya. Sebuah kebahagiaan tersebut menurut penulis tidak akan pernah tercapai bilamana fungsi sebuah organisasi tidak dijalankan secara baik terlepas siapapun sosok pemimpin-nya. 

Perlu diingat bahwa sebuah konsep demokrasi bukanlah konsep yang sempurna. Konsep demokrasi dijelaskan secara gamblang oleh Aristoteles yang menggambarkan bahwa demokrasi adalah sistem yang buruk. Ia beralasan bahwa demokrasi merupakan pemerintahan oleh orang banyak, ketika satu sama lain memiliki perbedaan kepentingan, perbedaan tingkat sosial ekonomi dan pendidikan, sehingga pemerintahan mayoritas penduduk akan mudah berubah menjadi pemerintahan yang anarkis, sehingga demokrasi menjadi ajang pertarungan kepentingan berbagai kelompok sosial dan elite kekuasaan. 

Perbedaan tersebutlah yang menyebabkan sulitnya terwujud pemerintahan yang baik, konsensus sulit dicapai dan konflik mudah terjadi, dan kesejahteraan sebagai tujuan awal sulit tercapai karena adanya perbedaan tersebut.

Demokrasi Sema Paramadina x Demokrasi Orde Baru

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun