Dalam dunia teknologi yang terus berkembang pesat, istilah seperti Artificial Intelligence (AI) dan Machine Learning kian akrab di telinga kita. Namun, tidak semua orang memahami perbedaan mendasar antara cara kerja pemrograman AI dengan pemrograman konvensional yang sudah lebih dulu dikenal. Dalam artikel ini, kita akan membedah secara rinci bagaimana keduanya bekerja, di mana letak perbedaannya, dan mengapa memahami ini penting  baik bagi pengembang, pelaku bisnis, maupun masyarakat umum.
Apa Itu Pemrograman Konvensional?
Pemrograman konvensional (juga dikenal sebagai rule-based programming) adalah pendekatan di mana seorang programmer menulis serangkaian instruksi logis yang eksplisit untuk menyelesaikan suatu tugas. Artinya, komputer hanya akan melakukan apa yang secara langsung diperintahkan oleh manusia.
Ciri-ciri pemrograman konvensional:
Instruksi ditentukan secara eksplisit
Logika dan aturan dibuat oleh manusia
Sangat cocok untuk masalah yang deterministik (jawaban pasti)
Hasilnya dapat diprediksi secara penuh
Apa Itu Pemrograman AI?
Pemrograman AI (Artificial Intelligence) bekerja secara berbeda. Di sini, kita tidak selalu menuliskan aturan satu per satu. Sebaliknya, kita melatih komputer menggunakan data agar ia dapat belajar pola dan membuat prediksi atau keputusan sendiri berdasarkan apa yang telah ia pelajari.
Contoh sederhananya adalah pengenalan wajah. Kita tidak menuliskan kode seperti: "Jika mata terletak di atas hidung, dan hidung di atas mulut, maka itu wajah." Sebaliknya, kita memberikan ribuan gambar wajah dan bukan wajah, lalu komputer belajar sendiri perbedaan antara keduanya.