Mohon tunggu...
Ardian Yunizar
Ardian Yunizar Mohon Tunggu... karyawan swasta -

silent reader

Selanjutnya

Tutup

Money

Tips Menjual Barang Tak Terpakai Di Internet

23 Januari 2014   09:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:33 3247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13903810651654133973

Punya barang tak terpakai di rumah Anda? Dijual saja di …. Begitu kata-kata di sebuah iklan televisi yang mempromosikan situs jual-beli online mereka di internet.

Barang tak terpakai di rumah bisa disebabkan oleh beberapa alasan, mungkin karena rusak, sudah digantikan dengan yang baru, tidak memiliki space lagi di rumah, bosan menggunakannya, atau karena alasan-alasan lainnya. Tapi sebelum Anda berencana untuk menjualnya, ada baiknya barang tak terpakai tersebut diperbaiki dulu kalau memang masih bisa agar terpakai kembali, didaur ulang untuk kegunaan lain, atau bahkan Anda koleksi saja untuk dijadikan barang antik. Intinya, dimanfaatkan selagi bisa!

Nah… kalo semua pilihan tersebut masih tidak mengena juga di hati Anda, maka menjualnya memang jadi pilihan yang terakhir, dan menarik tentunya, karena diming-imingi dengan uang hasil penjualan yang bisa Anda manfaatkan untuk kegunaan lain dalam berumah tangga. Tidak usah bingung untuk mencari lapak dagangan di pasar atau pinggir jalanan, jangan pula cepat-cepat memanggil tukang loak yang mampir di depan rumah Anda untuk menjual barang tak terpakai tersebut. Di era internet yang sudah lumayan menyapa keseharian masyarakat kita, Anda bisa memanfaatkannya untuk berjualan secara online, aman dan praktis!

Masih belum terbiasa berjualan online pak, bu, mas, mbak? Bingung, takut dan tidak mengerti?

Lewat artikel yang sederhana ini, saya mencoba untuk membantu menjelaskan tata cara menjual barang bekas di internet secara detail dan terperinci, beserta tips dan sedikit masukan dari saya berdasarkan pengalaman pribadi dan orang lain. Tidak hanya berlaku untuk barang tak terpakai dan barang bekas saja, tapi juga untuk barang-barang lainnya yang ingin Anda jual secara online. Dan yang terpenting… agar Anda dan kita semua bisa terhindar dari penipuan-penipuan yang kerap terjadi dalam jual-beli online. Semoga bermanfaat ;)

------------------------------

1. Infentarisir Barang Tak Terpakai / Barang yang Hendak Dijual

Terlebih dahulu, coba dikumpulkan semua barang-barang yang tak terpakai (atau barang lainnya) yang hendak Anda jual. Selanjutnya Anda hanya perlu menjawab pertanyaan saya; Apakah barang tersebut bernilai untuk dijual? Akankah ada yang mau membelinya? Sebab kalau tidak, lupakan saja rencana untuk menjualnya.

Lalu bagaimana saya bisa tahu barang-barang apa saja yang bernilai dan dicari orang di internet? Ya dicari tahu di internet hehehe, caranya tentu dengan banyak browsing. Coba Anda buka situs-situs jual-beli online di internet, lalu perhatikan barang-barang apa saja yang dijual atau dicari/diinginkan di sana. Anda bisa juga mengetikkan nama barang yang ingin Anda ketahui di kolom searching yang biasanya terdapat pada situs-situs tersebut, lihatlah bagaimana hasilnya akan menjawab keingin tahuan Anda tersebut.

Atau… Anda cukup mencari tahu lewat situs Google. Misal; Anda ingin menjual tablet yang telah rusak. Buka Google Indonesia (www.google.co.id) agar hasil pencarian lebih difokuskan pada yang berbahasa Indonesia. Lalu ketikkan keyword (kata kunci) Jual Tablet Rusak atau Beli Tablet Rusak, dan lihatlah bagaimana hasilnya. Saya memberikan contoh tablet rusak karena dulu saya pernah menjualnya secara tidak sengaja. Ternyata ada lho penjual yang mau membelinya, padahal kondisinya sudah parah, chasingnya rusak, baterainya menggelembung, dan jelas mati total. Usut diusut, ternyata layar LCD tablet itu yang diburu oleh banyak orang, karena masih ada nilainya untuk dimanfaatkan dan dijual lagi.

Setelah mengetahui barang-barang apa saja yang bisa Anda jual berdasarkan nilai dan kebutuhannya di pasaran, maka catatlah hal-hal yang perlu diketahui tentang barang yang hendak Anda jual, yaitu:

A. Nama Barang

Seperti Mesin Cuci, HP, Jaket Kulit, Arloji dll.

B. Merk dan Tipe Barang

Perjelas barang yang hendak Anda jual dengan hal ini agar tidak membingungkan calon pembeli. Kalau merk mungkin sangat mudah mengenalinya, tapi terkadang tipe agak susah untuk diketahui. Ada baiknya mencari tahu tipe barang tersebut lewat googling di internet. Berhati-hatilah untuk menentukan tipe-nya, jangan sampai keliru dan salah karena orang lain bisa langsung mencap Anda sebagai penipu, akan berakibat fatal pada kredibilitas Anda sebagai penjual.

C. Tahun Produksi dan Spesifikasi Barang

Untuk beberapa produk barang seperti sepeda motor dan mobil, informasi tahun produksi sangatlah dibutuhkan oleh calon pembeli. Dan untuk beberapa produk lainnya, Anda juga harus memberikan penjelasan mengenai spesifikasi barang yang hendak dijual. Contoh: laptop. Walaupun Anda telah mencantumkan merk dan tipe dari sebuah laptop, calon pembeli juga akan membutuhkan info spesifikasi dari laptop tersebut, seperti seberapa besar kapasitas harddisknya, memory, pake chasing apa, apa processornya, pakai windows apa, dan spesifikasi lainnya.

D. Kondisi dan Kelengkapan Barang

Jujurlah pada diri sendiri untuk menilai kondisi barang yang hendak Anda jual, apakah itu masih berfungsi atau sudah rusak, masih mulus atau sudah tergores dan karatan, ada bagian yang patah atau tidak, dan kondisi-kondisi lainnya yang perlu diketahui oleh calon pembeli. Coba posisikan diri Anda sebagai pembeli, apakah mau membeli barang yang kondisi real-nya tidak sesuai dengan yang diberitahukan kepada Anda sebelumnya? Catatan: Semakin bagus dan baik Kondisi barang yang hendak Anda jual, maka nilainya akan semakin tinggi pula, begitu juga sebaliknya!

Setelah itu, tambahkan informasi barang yang hendak Anda jual dengan kelengkapan yang dimilikinya, apakah tersedia box atau kotaknya, charger, garansi, buku panduan, kabel-kabel, bahkan potongan gabus sekalipun jangan disepelekan. Untuk mengetahui kelengkapan suatu barang, bandingkan saja dengan ketika Anda membelinya dulu, atau coba googling dan temukan kelengkapan barang itu bila dijual baru. Catatan: Semakin komplet Kelengkapan barang yang hendak Anda jual, maka nilainya akan semakin tinggi pula, begitu juga sebaliknya!

Bila pada akhirnya Anda akan menjual suatu barang tanpa ada kelengkapannya sama sekali, maka cukup nantinya Anda sebutkan kelengkapan barangnya dengan; Unit (Hanya Unit atau Unit Saja).

E. Menentukan Harga Barang dan Harga Jual

Proses terakhir dari mendata barang yang hendak Anda jual adalah menentukan harganya. Emak-emak biasanya paling semangat nih kalo sudah sampai pada bahasan ini hihihihi. Lalu bagaimana caranya kita menentukan harga barang? Harga barang bisa ditentukan atas beberapa hal, seperti; harganya di pasaran pada umumnya, menyesuaikan dengan kondisi, lama pemakaian dan kelengkapan barang, tingkat kebutuhannya di pasaran, serta kelebihan dan kekurangan dari barang tersebut.

Ambil contoh Anda ingin menjual mesin cuci. Cari tahu dulu harganya di pasaran, berapa harga jual baru dan jual bekasnya. Lalu lihat kondisi mesin cuci kita tersebut, sudah berapa lama kita pakai dan apa saja kelengkapannya yang kita miliki. Amati juga apakah barang tersebut masih banyak dicari di pasaran atau tidak. Dan yang paling penting kita ketahui adalah, apakah ada kelebihan dan kekurangan dalam menjual mesin cuci bekas? Berdasarkan pengalaman saya, menjual mesin cuci bekas itu agak susah dan terkadang butuh waktu yang lama. Hal ini mungkin disebabkan karena mesin cuci yang baru sering kali dijual dengan cara kredit, memudahkan para konsumen untuk mendapatkannya sehingga nilai bekasnya tidak amat dicari dan dibutuhkan. Lalu, mesin cuci itu besar dan berat ukurannya, sehingga calon pembeli pasti membutuhkan kendaraan untuk membawanya. Ini juga termasuk salah satu kekurangannya, karena bila konsumen membeli di toko, biasanya pihak toko akan menawarkan antar gratis untuk mesin cuci baru yang dibeli.

Setelah Anda berhasil menentukan harga barangnya, maka bedakanlah antara Harga Barang dengan Harga Jual. Yang saya maksud dengan Harga Barang adalah harga yang Anda ingin dapatkan dari barang yang hendak dijual. Sementara Harga Jual adalah harga yang Anda tetapkan pada calon pembeli (yang akan dipasang nantinya di iklan).

Kenapa harus demikian? Sebenarnya tidak harus begitu bila Anda berniat untuk memasang harga nett atau harga mati dari barang yang hendak dijual. Dengan demikian, Anda menutup pintu negosiasi. Akan tetapi, memasang harga nett pada barang bekas bukanlah suatu hal yang bijak apalagi cerdas. Percayalah, calon pembeli akan lebih senang bila bisa menawar barang yang hendak Anda jual tersebut. Maka untuk mensiasatinya, buatlah harga jual lebih tinggi daripada harga barang. Selisih antara harga jual dan harga barang adalah nilai perkiraan yang akan turun bila calon pembeli menawar barangnya, sukur-sukur kalau dapat pembeli yang tidak pakai tawar-menawar lagi hehehe. Misal: harga barang sebuah laptop adalah 1.2 juta, Anda menginginkan nilai tersebut masuk ke kantong tanpa berkurang lagi. Maka tetapkan saja harga jualnya menjadi 1.3 hingga 1.5 juta, dengan prediksi orang lain akan menawarnya dengan selisih 100 hingga 300 ribu, mudah bukan?

Selesai sudah tahap infentarisir barang yang hendak kita jual, lanjut kita pada kita pada tahap berikutnya.

------------------------------

2. Promosikan Barang di Internet

Agar calon pembeli tahu bahwa kita sedang menjual suatu barang, maka langkah selanjutnya yang harus kita tempuh sebagai penjual adalah mempromosikan barang dagangan tersebut. Di mana mempromosikannya? Berapa tarif promosinya? Apa saja yang dibutuhkan? Bagaimana caranya? Wuih, banyak amat pertanyaannya, tapi semuanya memang penting untuk dijawab dan diketahui.

A. Tempat Mempromosikan Barang

Yang perlu kita cari adalah situs Jual-Beli Online. Kenapa jual-beli? Karena dengan demikian, kita sebagai user atau pengguna situs tersebut bisa menggunakan fasilitas dan memposisikan sebagai pembeli (buyer) maupun sebagai penjual (seller) dengan sesama pengguna yang lain. Situs seperti ini biasanya hanya menjadi fasilitator saja yang menyediakan web bagi para penggunanya sebagai tempat seperti layaknya pasar bagi orang-orang untuk berjual-beli di sana.

Situs-situs apa saja itu? Alamatnya?

Berdasarkan pengalaman saya pribadi, situs yang terpercaya, banyak dikunjungi orang, dan sering saya jadikan sebagai tempat mempromosikan atau membuat iklan barang dagangan adalah:

Kaskus FJB (Forum Jual-Beli) – www.kaskus.co.id/fjb

BukaLapak – www.bukalapak.com

Berniaga – www.berniaga.com

TokoBagus – www.tokobagus.com

Selain situs di atas, ada juga situs-situs lain seperti bejubel.com, ekiosku.com, marketnesia.com, TokoOne.com dan lain-lainnya. Saya sendiri belum pernah mencobanya, silahkan kalau Anda ingin nge-tes berjualan di sana, selama tetap berhati-hati tentunya!

B. Tarif Promosi Barang

GRATIS alias FREE! Diingat ya, jadi kalau ketemu situs jual-beli online yang meminta bayaran dari Anda untuk memasang iklan barang dagangan, jangan dipilih! Ga perlu pakai bayar-bayaran segala, masih banyak yang gratisan hehehe.

C. Yang Dibutuhkan Untuk Mempromosikan Barang

Yang dibutuhkan adalah data-data pada point 1A hingga 1E yang tadi kita bahas di atas mengenai infentarisir barang yang hendak Anda jual. Hanya butuh satu tambahan lagi yaitu, Foto Barang. Hal ini sangatlah diperlukan agar calon pembeli bisa melihat barang yang Anda jual. Semakin baik kualitas foto yang dihasilkan tentu akan semakin menarik bagi calon pembeli ketika melihatnya. Kalau Anda tidak memiliki kamera foto, Anda juga bisa menggunakan kamera dari HP Anda. Tidak perlu banyak-banyak, karena beberapa situs jual-beli online membatasi jumlah foto yang akan diupload atau dipasang nantinya. Ambillah foto dari beberapa angle atau sudut yang berbeda agar terlihat lebih menarik. Ingat, jangan pernah memalsukan foto dengan mengedit bagian-bagian yang rusak atau jelek hanya agar terlihat mulus, cukup tampilkan saja kondisi barang sebenarnya pada foto Anda.

D. Cara Memasang Iklan Barang

Lho, masih belum bisa juga? Hihihihi… iya gpp pak, bu, saya akan beri tahu caranya juga, nanggung ya kalo cuma kasih info dan tips tapi tidak memberi tahukan caranya.

Di sini, saya hanya akan membatasi cara memasang iklan pada empat situs jual-beli online yang saya sebut di atas. Penjelasannya juga singkat saja, karena kalau mau dipanjangkan malah bisa menjadi satu artikel lagi hehehehe. Ohya, satu hal yang sangat Anda butuhkan untuk menjadi penjual di situs jual-beli online adalah email, akan lebih baik lagi kalau Anda juga memiliki akun Facebook. Jadi kalau belum memilikinya, buat dulu. Layanan email yang paling banyak dipakai orang adalah Yahoo! Mail dan Gmail (Google Mail). Ok, sekarang saya jelaskan bagaimana cara memasang iklan barang dagangan Anda.

Kaskus FJB – Silahkan buka www.kaskus.co.id/fjb. Registrasi dulu di sana agar Anda memiliki akun sendiri. Klik tulisan Not a Member pada pojok kanan atas. Setelah sign-up, biasanya Anda akan diminta untuk konfirmasi melalui email yang Anda daftarkan. Kalau sudah dilakukan, buka kembali alamat situs di atas. Klik pada tulisan Start Selling di sebelah kanan agak di atas, ketemu? Pilih kategori barang yang hendak Anda jual, dari mulai Alat-Alat Musik hingga Video Games, lalu pilih juga subkategorinya kalau ada, barulah tekan Next step. Nah, Anda sudah masuk pada bagian pemasangan iklan. Silahkan masukkan data yang diminta seperti Title, Condition, Price, Description, Upload image, Tags, Location, dll. Jangan lupa Verification dengan memasukkan kode Captcha yang diminta, lalu tekan Submit. Selamat, iklan Anda (kalau di Kaskus namanya Thread) berhasil dibuat.

Catatan: Bagi Anda yang newbie, masih baru dalam dunia internet alias gaptek, saya sarankan untuk banyak belajar agar bisa berjualan dengan baik di Forum Kaskus. Di sini banyak istilah yang mungkin Anda tidak akan mengerti; ada cendol, bata, pangkat, reputasi, sundul-sundulan, rekber dll yang akan mempengaruhi kesuksesan Anda menjadi penjual di sana. Hayo dimulai belajar dari sekarang ;)

BukaLapak – Silahkan buka www.bukalapak.com. Registrasi dulu di sana agar Anda memiliki akun sendiri. Klik tulisan DAFTAR pada kanan atas. Setelah itu, biasanya Anda akan diminta untuk konfirmasi melalui email yang Anda daftarkan. Kalau sudah dilakukan, buka kembali alamat situs di atas. Klik pada tulisan Jual Barang di sebelah kiri agak di atas, ketemu? Pilih kategori barang yang hendak Anda jual, dari mulai Sepeda hingga Onderdil Motor, lalu pilih juga subkategorinya. Nah, Anda sudah masuk pada bagian Isi Data Barang. Silahkan masukkan data yang diminta seperti Nama Barang, Kondisi, Harga (rupiah), Perkiraan Berat, Stok dll. Jangan lupa tuliskan dengan lengkap Deskripsi barang yang hendak Anda jual dan masukkan foto barang tersebut. Terakhir, tinggal Anda klik tulisan Simpan. Selamat, iklan Anda telah terpasang!

Catatan: Sebenarnya berjualan di sini termasuk aman, karena penjual dan pembeli mau tidak mau harus menggunakan rekening bersama milik BukaLapak.com bila ingin bertransaksi. Hanya saja, susahnya di sini kita dilarang mencantumkan alamat (termasuk email, situs, forum, & social network) dan nomor kontak dalam pesan atau dalam iklan. Kita juga harus memiliki rekening bank untuk bertransaksi di sini.

Berniaga – Silahkan buka www.berniaga.com. Enaknya di sini, Anda tidak perlu harus mendaftar untuk mendapatkan akun, cukup Login dengan Facebook (lihat pojok kanan atas, klik tulisan Login). Sudah masuk dengan akun FB Anda? Sekarang klik Pasang Iklan di kanan atas dengan kotak warna kuning. Nah, Anda sudah masuk pada Pemasangan Iklan. Pertama, masukkan Data Iklan yang diminta. Silahkan isi Pasang iklan sebagai, Kategori, Kondisi, Judul, Teks iklan, Harga dan terakhir Upload gambar barang yang Anda jual. Kedua, masukkan Data Pribadi Anda di bawahnya. Lihat apa masih ada bagian yang dicontreng merah, kalau ada berarti harus diisi. Di sini, selain Nomor telepon, kita bisa juga memasukkan Blackberry PIN untuk kelancaran berkomunikasi dengan calon pembeli, terserah Anda ingin menggunakannya atau tidak. Selesai? Klik Lanjutkan pada bagian bawah. Sekarang Anda masuk pada bagian Peninjauan Iklan. Kalau serasa sudah cukup, teruskan meng-klik Kirim Iklan, atau Anda bisa kembali meralatnya dengan meng-klik Edit Iklan. Tunggulah hingga Anda diberi tahukan bahwa iklan Anda tersebut telah terpasang di Berniaga. Kalau nanti iklan Anda gagal dipasang, sebaiknya perhatikan alasan yang diberi tahukan oleh pihak Berniaga, apa karena kategori yang Anda pilih tidak tepat, atau karena alasan lainnya. Ulangi kembali membuat iklan, kali ini dengan hati-hati dan tanpa salah. Done!

Catatan: Untuk para newbie, saya sangat menyarankan untuk beriklan di sini, dan di TokoBagus, karena kemudahannya. Hanya saja di Berniaga, tidak ada fitur untuk mengedit bila iklan telah terpasang. Anda terpaksa harus menghapus iklan yang lama terlebih dahulu.

TokoBagus – Silahkan buka www.tokobagus.com. Enaknya di sini, Anda tidak perlu harus mendaftar untuk mendapatkan akun, cukup LOGIN WITH facebook (lihat bagian atas, klik tulisan Login). Sudah masuk dengan akun FB Anda? Sekarang klik + Pasang Iklan Gratis di kanan atas dengan kotak warna biru. Nah, Anda sudah masuk pada Pasang Iklan. Silahkan isi Tipe Iklan, Judul, Kategori, Harga (Rp.), Kondisi dll, dan terakhir Upload Foto barang yang Anda jual. Di sini juga ada fasilitas Promopoin, yang ini berbayar ya, tolong dicatat! Gunanya agar iklan Anda lebih gress dibanding dengan iklan yang gratisan. Tapi jangan takut, yang gratisan juga dilihat banyak orang kok heheheeh. Selesai? Klik Simpan pada bagian bawah. Tunggulah hingga Anda diberi tahukan bahwa iklan Anda telah terpasang di TokoBagus. Kalau nanti iklan Anda gagal dipasang, sebaiknya perhatikan alasan yang diberi tahukan oleh pihak TokoBagus, apa karena kategori yang Anda pilih tidak tepat, atau karena alasan lainnya. Ulangi kembali membuat iklan, kali ini dengan hati-hati dan tanpa salah. Done!

Catatan: Untuk para newbie, saya sangat menyarankan untuk beriklan di sini, dan di Berniaga, karena kemudahannya. Kelebihan TokoBagus, ada fitur untuk mengedit walaupun iklan tersebut telah terpasang. Ini berguna untuk menaikkan iklan Anda ke permukaan, bila sudah lama belum laku juga, agar peluangnya untuk dilihat calon pembeli lebih baik lagi.

Dan sebagai catatan penting: Berikanlah informasi yang lengkap dan benar mengenai barang yang hendak Anda jual!

------------------------------

3. Menunggu Calon Pembeli dan Berjualan

Kalau yang ini tidak perlu saya ajarkan caranya ya hihihihi. Yang sabar ya pak, bu, pakde, bude… namanya juga sedang menunggu. Saya temani deh sambil ngobrol dan ngupi-ngupi :)

Seandainya sudah agak lama barang yang hendak Anda jual belum laku juga, maka cobalah beberapa saran dari saya berikut ini:

- Refresh iklan Anda. Hal ini berguna agar iklan Anda bisa kembali tampil di halaman muka situs jual-beli online, sehingga peluang untuk dilihat orang banyak lebih bagus lagi. Kalau di Kaskus, bisa dilakukan dengan cara Post Reply pada thread dagangan kita tersebut, istilah lainnya yaitu sundul. Tapi ingat, jangan lebih dari 3x menyundul thread sendiri dalam sehari, bisa kena warning dan hukuman nanti dari Moderators Forum. Kalau di Berniaga, Anda harus menghapus (delete) iklan Anda terlebih dahulu, terus membuat iklan yang baru lagi, mengulangi langkah-langkah seperti yang saya beritahukan sebelumnya. Sementara di TokoBagus, Anda hanya cukup menggunakan fasilitas Edit, otomatis akan merefresh iklan Anda.

- Turunkan harga jual. Sedikit demi sedikit saja, jangan langsung terburu-buru membanting atau mengobral harga. Mungkin karena harga yang terlalu tinggi menyebabkan barang tersebut tidak diminati orang.

- Tawarkan Free Ongkir. Tawaran ini biasanya mengundang ketertarikan orang untuk melihat barang Anda. Tapi ingat, hal ini hanya berlaku untuk barang-barang yang ringan saja, yang ongkos kirimnya ke luar kota tidaklah seberapa. Kalkulasikan dulu biayanya sebelum Anda mengambil langkah ini.

------------------------------

Bermacam Istilah Dalam Jual-Beli Online

Pernah mendengar istilah COD? Atau Ongkir? Istilah-istilah semacam itu sebaiknya Anda ketahui agar komunikasi dengan calon pembeli juga lancar. Berikut beberapa istilah tersebut:

COD: Cash On Delivery. Terjemahan: Uang diberikan pada saat pengiriman barang. Artinya, ketemuan untuk bertransaksi jual-beli. Biasanya COD dilakukan bila calon pembeli sudah ok dengan barang yang Anda jual, hanya tinggal melihat fisiknya secara langsung, mencocokkan barang apakah sesuai dengan detail dan fotonya di iklan, lalu membelinya di tempat Anda dan calon pembeli bertemu. Seiring perkembangan, istilah COD sekarang lebih tepat pada “ngajak ketemuan” untuk melihat barang yang Anda jual, padahal calon pembeli belum tentu ok dan serius untuk membelinya.

ONGKIR: Ongkos Kirim.

REKBER: Rekening Bersama. Kalau ini biasanya dipilih untuk calon pembeli yang tidak percaya dengan penjual yang lokasinya jauh (di luar kota). Karena ketidakpercayaan itu, mereka biasanya mengajak bertransaksi melalui Rekening Bersama. Artinya, ada pihak ketiga yang menjadi pemegang Rekening Bersama itu, yang memegang duit jual-beli antar penjual-pembeli sebagai jaminan agar tidak terjadi penipuan. Cara kerjanya: Pembeli mentransfer uang plus ongkos jasa ke Rekber. Lalu penjual mengirim barangnya ke pembeli. Pembeli men-cek barang yang ia beli. Kalau ok, pembeli mempersilahkan Rekber meneruskan dana pembelian ke penjual. Penjual menerima pembayaran. Kalau tidak ok, pembeli menolak dan mengembalikan barang. Penjual menerima barang kembali. Penjual men-cek keutuhan barang. Kalau ok, penjual mempersilahkan Rekber meneruskan dana pembelian kembali ke pembeli. Done!

AGAN: Panggilan umum sesama penjual-pembeli online. Diambil dari kata Juragan. Jangan bingung kalo nanti Anda dipanggil Gan, atau Agan oleh calon pembeli. Kata ini (setahu saya) berawal dari Forum Kaskus dan kemudian menjadi panggilan umum dalam transaksi jual-beli online.

NO AFGAN: Jangan Sadis! Hihihi bingung pasti ya, bahasa apaan itu? Kenapa Afgan? Karena penyanyi ini punya lagu yang berjudul Sadis. Jadi No Afgan artinya ya Jangan Sadis hehehehe.

BID AND RUN: Habis nawar, calon pembeli pergi menghilang entah ke mana, tak tahu rimbanya hehehe.

Istilah-istilah lainnya seperti Seller, Buyer, Testimony, Deal, Ready Stock, Sold Out dan lain-lain sepertinya mudah untuk dipahami ya, tinggal menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia.

------------------------------

Tips dan Saran: Penting Bagi Penjual

Setelah mengetahui beberapa istilah dalam jual-beli online, ini saya berikan tips penting untuk Anda sebagai penjual:

- Jadilah penjual yang baik, bijak dan cerdas! Bersikap ramah dan sabar dalam menghadapi berbagai karakter calon pembeli. Memberikan pelayanan yang baik dan respon yang cepat. Cepat tanggap dalam bertransaksi, apalagi bila sudah melibatkan uang. Konsisten dan jujur. Jadikan pembeli adalah teman Anda suatu hari nanti.

- Ada uang ada barang! Jangan pernah memberikan barang yang Anda jual bila Anda belum menerima uangnya secara utuh, lengkap dan nyata! Jangan percaya janji-janji muluk si pembeli kalau Anda tidak ingin tertipu. Ini bisnis lho!

- Bila Anda berhasil menjual barang melalui jasa pengiriman barang ke tempat si pembeli (dalam atau luar kota), maka segeralah memberitahukan nomor resinya kepada pembeli. Dengan demikian, pembeli akan merasa nyaman dan aman menunggu barangnya datang, dan mereka juga bisa men-cek keberadaan barang tersebut melalui nomor resi yang Anda berikan.

- Dengan calon pembeli yang sekota dengan Anda, hindarkan negosiasi harga barang lewat sms atau telepon sebelum mereka melihat barangnya secara langsung! Biasa calon pembeli suka sms atau telepon, “Berapa nett-nya ini gan?”, jawab saja “Ya maunya saya ga kurang lagi hehehe. Tapi masih bisa nego lah kalau agan sudah ok dengan barangnya. Lihat aja dulu barangnya gan kalo emang serius!” Karena berdasarkan pengalaman saya waktu menjual mobil bekas, saya sudah ok kasih harga sekian pada calon pembeli di telepon. Nah, ketika calon pembeli datang melihat mobil saya tersebut, dilihatnya beberapa kekurangan lain di mobil itu. Namanya juga mobil bekas, kondisinya ya pasti banyak kekurangan donk, di iklan juga sudah kita jelaskan beberapa minus plusnya itu mobil. Karena kekurangan itu, eh si calon pembeli malah nawar lagi agar harganya berkurang. Kesal bukan? Jadi kalaupun mau bernego soal harga, bilang saja bahwa harga di iklan masih bisa turun asal calon pembeli sudah ok dengan barangnya, titik. Ga usah ditentuin dulu berapa turunnya harga barang, nanti saja itu bicarakan kalau sudah ketemu langsung dengan calon pembeli.

- Ingatlah satu hal ini, ongkos kirim barang itu ditanggung oleh pembeli, itu sudah aturan umum dalam jual-beli online. Kecuali Anda berniat untuk menggratiskan ongkir barang kepada pembeli, dengan alasan barang yang hendak Anda jual sudah lama tidak laku, atau Anda ingin menjualnya dengan cepat. Hal ini juga berlaku bila calon pembeli datang ke rumah/toko Anda, misalkan untuk membeli barang-barang yang berat dan besar seperti mesin cuci. Bagaimana cara dan biaya angkut mesin cuci itu ya jadi tanggung jawab dan pemikiran si pembeli, bukan Anda. Kalau Anda berniat membantunya, itu silahkan saja.

- Kalau Anda mau COD-an, sebaiknya pilihlah calon pembeli yang memang Anda nilai serius dan pasti membeli barang yang hendak Anda jual. Sayang waktu bukan kalau COD berulang-ulang kali tapi barang masih belum juga laku terjual. Dan satu hal lagi, pilihlah tempat untuk COD yang aman dan atau ramai, bisa jadi di rumah/toko Anda sendiri, atau di mall dan cafe. Hal ini agar Anda terhindar dari resiko kejahatan, seperti hipnotis. Kalau saya punya prinsip: Pembeli yang mendatangi penjual, bukan sebaliknya! Saya pakai prinsip tersebut karena berdasarkan pengalaman juga. Pernah saya dihubungi calon pembeli, bukan cuma sekali tapi beberapa kali, dan mereka membujuk kita untuk mengantar barang yang hendak kita jual ke rumahnya, nanti dibayar di sana, ga pake nawar-nawar harga lagi. Padahal barang yang hendak saya jual itu berat dan besar ukurannya lho, harus menyewa becak atau pickup untuk membawanya, dan itu tidak mudah dan murah. Iya kalau ketemu dengan calon pembelinya, kalau tidak? Terus kalau benar ketemu, apa iya calon pembeli akan langsung membayar utuh barangnya, tidak pakai tawar lagi? Atau jangan-jangan mereka hendak berlaku jahat pula dengan kita. Oleh sebab itu, berhati-hatilah selalu!

- Kalau Anda diminta calon pembeli untuk menggunakan Rekber (Rekening Bersama), maka Anda yang berhak menentukan Rekber mana yang Anda mau, jangan mudah terbujuk rayuan calon pembeli untuk memilih Rekber tertentu, bisa jadi itu modus penipuan. Pilihlah Rekber yang memang sudah terpercaya dan dipakai oleh banyak orang. Jangan terlena, Rekber juga bisa menipu, sudah banyak buktinya.

- Kalau dilihat dari asal dan tempat tinggalnya, maka calon pembeli terbagi menjadi 2 yaitu; calon pembeli yang tinggal sekota dengan Anda dan calon pembeli yang tinggal di luar kota. Nah, kalo Anda sedang menjual barang-barang yang ringan (berat di bawah 7kg), akan ada kemungkinan calon pembeli juga datang dari luar kota karena ongkos kirim barang tersebut terhitung “masih terjangkau” bagi mereka. Tapi kalo Anda sedang menjual barang-barang dengan ukuran yang besar dan berat seperti televisi dan mobil, maka batasinlah calon pembelinya hanya untuk yang tinggal sekota dengan Anda, karena akan sangat menyusahkan dan mahal juga untuk mengirimnya ke luar kota. Pengalaman saya pernah menjual mesin pengering model uap panas seberat 6kg lebih ke Yogyakarta (dari Medan), ditambah dengan asuransi dan pelindung mesin pengering tersebut, ongkos kirimnya hampir 150 ribu, padahal harga barangnya hanya 800 ribu.

- Bertransaksilah hanya bila Anda sudah merasa aman dan nyaman dengan calon pembeli. Bila ada kecuigaan, sebaiknya dibatalkan saja.

- Kalau hal ini berlaku buat saya, terserah mau diikuti atau tidak. Jangan langsung menggunakan uang hasil penjualan, tunggulah 2-3 hari, berjaga-jaga apabila ada keluhan atau masalah yang bisa jadi timbul. Takutnya, uang sudah habis terpakai tiba-tiba si pembeli komplain ingin mengembalikan barang yang ia beli dengan alasan yang kuat.

- Simpan segala macam bukti penerimaan uang, pengiriman barang, kwitansi, sms atau chatting, dan hal lainnya yang pernah Anda lakukan dengan pihak pembeli. Ini bisa digunakan sebagai bukti pendukung jika terjadi masalah dalam proses transaksi yang Anda lakukan.

------------------------------

Bagaimana gan, sudah siap menjual barang tak terpakai di rumah Anda?

Ohya… kalau ada kekurangan di sana-sini, saran dan masukan dari Kompasianer’s sangat ditunggu, biar lebih komplet lagi artikel ini agar benar-benar bisa bermanfaat bagi yang membutuhkannya.

Terima kasih telah berkunjung ;)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun