Mohon tunggu...
Rosma Alimi
Rosma Alimi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Kesejahteraan Sosial Universitas Padjadjaran

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Covid-19 Memengaruhi Tingkat Perekonomian dan Psikis Masyarakat

12 Mei 2020   13:30 Diperbarui: 12 Mei 2020   13:33 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang harus bergelut dengan Covid-19. Salah satu penanganan yang dilakukan pemerintah yaitu dengan mengeluarkan kebijakan berupa physical distancing atau jaga jarak antar individu yang dapat mengurangi bahkan memutus rantai penyebaran Covid-19. Kebijakan tersebut menimbulkan dampak negatif, dua diantaranya terjadi penurunan tingkat perekonomian negara dan keadaan psikis masyarakat. 

Dengan adanya kebijakan tersebut, terjadi penurunan di tingkat perekonomian dalam sektor formal maupun informal. Selain itu, informasi atau berita yang tersebar diberbagai platform digital justru menimbulkan rasa cemas pada sebagian masyarakat.

Kebijakan untuk melakukan physical distancing bisa disebut sebagai hal yang cukup efektif, karena dengan adanya kebijakan tersebut banyak kantor atau perusahaan yang memutuskan untuk mempekerjakan karyawannya dari rumah atau sering disebut work from home. Tetapi hal tersebut justru menimbulkan masalah baru khususnya dalam prekonomian. 

Kerugian atau penurunan tingkat perekonomian terjadi cukup drastis pada sektor informal, misalnya pedagang kaki lima atau pedangan asongan pinggir jalan yang mengalami penurunan penghasilan karena berkurangnya pembeli. Selain berkurangnya pembeli, tak jarang juga perantau di kota besar yang akhirnya memilih untuk pulang kampung karena tidak sanggup untuk membiayai kehidupannya di kota.

Dengan banyaknya masyarakat yang memilih pulang kampung justru menimbulkan masalah baru lagi. Penyebaran Covid-19 semakin meluas yang awalnya hanya terjadi di beberapa kota sekarang terjadi di berbagai pelosok daerah. Hal tersebut dikarenakan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah tidak dibarengi dengan aturan yang tegas dan pengawasan yang ketat juga masyarakat yang belum memiliki kesadaran penuh akan bahaya yang ditimbulkan oleh Covid-19.

Ketika pemerintah memutuskan untuk melakukan physical distancing bahkan karantina wilayah, hal tersebut menimbulkan keadaan psikis sebagian masyarakat cukup terganggu. Membuat masyarakat tidak dapat bersosialisasi seperti biasa lagi hingga menghambat kegiatan sehari-hari. Di saat bersamaan mereka juga harus menerima informasi atau berita yang belum pasti, tanpa data yang relevan bahkan sebuah hoaks. Dari judul berita yang menimbulkan rasa cemas hingga penyampaian berita dengan konotasi negatif, tidak jarang menimbulkan rasa cemas pada sebagian masyarakat.

Keadaan tersebut memunculkan cukup banyak account social media untuk menangani atau memberikan pelayanan konseling yang diberikan oleh para konselor seperti pekerja sosial, psikolog, dan psikiater yang dilakukan secara online. Konseling tersebut bertujuan sebagai teman bercerita untuk mengurangi rasa cemas yang dirasakan oleh sebagian masyarakat akibat berita yang simpang siur tentang Covid-19. Ketika pemerintah mengeluarkan kebijakan physical distancing untuk memutus rantai penyebaran Covid-19, belum lama ini pemerintah mengeluarkan layanan psikologi untuk sehat jiwa (Sejiwa) agar masyarakat tetap menjaga kesehatan mental atau psikisnya. Layanan konseling tersebut dapat diakses dengan menghubungi hotline 119 lalu tekan 8.

Dari kedua dampak tersebut dapat dikatakan bahwa physical distancing merupakan kebijakan yang juga dapat menimbulkan dampak negatif, tetapi bukan berarti kebijakan tersebut tidak efektif. Kebijakan tersebut akan menjadi sangat efektif jika pemerintah memberikan aturan yang tegas juga pengawasan yang ketat dan masyarakat memiliki kesadaran penuh akan bahaya dari Covid-19 dan melaksanakan physical distancing sebagai upaya mengurangi bahkan memutus rantai penyebaran Covid-19. Pemerintah juga perlu memikirkan cara menangani masalah yang muncul akibat adanya kebijakan physical distancing, seperti para pedagang yang merasakan pendapatan menurun bahkan kehilangan pendapatannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun